Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah sedang menyiapkan beberapa kebijakan baru. Kebijakan ini bertujuan untuk menghadapi gejolak perekonomian global dan untuk mempermudah iklim investasi.
"Masih ada lagi yang baru dilakukan dan akan dilakukan dalam minggu-minggu mendatang," kata dia, di Acara 'Penandatanganan Kerjasama Investasi dan Pembiayaan,' di Hotel Inaya, Bali (11/10/2018).
Advertisement
Baca Juga
Meskipun demikian, Mantan Gubernur Bank Indonesia ini masih enggan membeberkan secara rinci terkait kebijakan-kebijakan tersebut.
"Macam-macam. Saya selalu nggak nyaman menjelaskan yang belum selesai. Dalam waktu dekat mungkin beberapa minggu kita sudah akan selesai dengan sejumlah kebijakan. Ada tiga (kebijakan) barangkali," kata dia.
Dia menegaskan, pemerintah terus berupaya melindungi perekonomian domestik sekaligus mendorong naiknya investasi. Beberapa kebijakan di antaranya adalah penerapan Online Single Submission (OSS) dan kebijakan B20.
Hal ini, kata Darmin, perlu dilakukan untuk menjaga agar perekonomian Indonesia tetap dapat berkinerja baik di tengah ketidakpastian ekonomi global.
"Sudah mulai dengan membangun OSS, untuk memudahkan perizinan, kita memberikan insentif perpajakan. Kita sudah umumkan pelaksanaan B20 secara menyeluruh, dan masih ada lagi," tandasnya.
Reporter: Wilfridus Setu Umbu
Sumber: Merdeka.com
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Bos IMF Puji Ekonomi RI
Direktur Pelaksana International Monetery Fund (IMF), Christine Lagarde, mengapresiasi ekonomi yang meningkat di Indonesia. Dalam pandangan dia, Indonesia dapat menjaga ketahanan ekonomi di tengah ancaman perekonomian global.
"Untuk Indonesia, ada peningkatan signifikan, dan skor untuk Indonesia, excellent (luar biasa)," kata dia, dalam Konferensi Pers, di Bali International Convention Center BICC, Kamis (11/10).
Dia menuturkan, beberapa indikator perekonomian Indonesia menunjukkan kinerja positif. Misalnya, pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) hingga dua kali lipat, turunnya angka kemiskinan, serta inflasi yang terkontrol.
Baca Juga
"Anda lihat PDB naik lebih dari dua kali lipat, kemiskinan turun, inflasi terkontrol. Nilai tukar yang terdepresiasi begitu juga mata uang lainnya, Australia, Selandia Baru dengan kisaran serupa," ujar dia.
Prestasi Indonesia yang lain adalah solidnya sektor perbankan dan porsi utang terhadap PDB yang masih terjaga.
"Ini adalah track record yang sangat baik. Ada apresiasi dari kebijakan dan kedisiplinan yang baik dan keinginan untuk mendorong ekonomi," kata dia.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Advertisement