Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk atau Antam (ANTM) menandatangani head of agreement (HoA) proyek pengembangan pabrik nickel pig iron (NPI) Blast Furnace Halmahera Timur dengan Ocean Energy Nickel International Pte Ltd (OENI) pada 11 Oktober 2018.
Penandatanganan itu dilakkan dalam acara Indonesia Investing Forum 2018, IMF-World Bank Annual Meetings 2018 di Nusa Dua, Bali.
Proyek NPI Blast Furnace berkapasitas produksi mencapai 320.000 ton NPI (TNPI) atau setara 30 ribu ton nikel dalam feronikel (TNi) yang terdiri dari 8 line. Investasi proyek tersebut mencapai USD 320 juta atau sekitar Rp 4,86 triliun (asumsi kurs Rp 15.197 per dolar Amerika Serikat).
Advertisement
Baca Juga
Dua line pertama diharapkan dapat mulai produksi pada kuartal IV 2020, sedangkan secara keseluruhan ditargetkan beroperasi pada 2023.
Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk, Arie Ariotedjo menuturkan, proyek pengembangan pabrik NPI blast furnace Halmahera Timur ini merupakan salah satu milestone penting dalam rangka meningkatkan nilai tambah komoditas mineral yang dikelola perusahaan.
"Proyek itu akan menambah total produksi nikel tahunan PT Aneka Tambang Tbk. Diharapkan akan mendukung pertumbuhan kinerja perusahaan," ujar dia seperti dikutip dari keterbukaan informasi di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (12/10/2018).
Beberapa pokok perjanjian kerja sama PT Aneka Tambang Tbk dengan OENI antara lain Antam akan menjamin ketersediaan bahan baku bijih nikel di proyek NPI blast furnace. Sedangkan OENI akan memastikan sumber pendanaan dan penyelesaian konstruksi tepat waktu.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Tambah Portofolio Antam
Pokok perjanjian lainnya perseroan akan peroleh kepemilikan sebesar 30 persen (free carry). OENI sebesar 70 persen, tetapi PT Aneka Tambang Tbk memiliki opsi untuk membeli saham untuk menjadi mayoritas setelah lima tahun beroperasi.
Proyek NPI Blast Furnace akan menambah portofolio pengolahan smelter PT Aneka Tambang Tbk selain pabrik feronikel di Pomalaa, Sulawesi Tenggara yang berkapasitas 27.000-30.000.
Selain itu, pabrik feronikel Halmahera Timur yang sedang dalam tahap pembangunan dengan kapasitas produksi sebesar 13.500 TNi.
Pada saat yang sama dilakukan penandatanganan kerja sama proyek smelter grade alumina refinery (SGAR) Kalimantan Barat antara Managing Director PT Inalum (Persero), Oggy Kosasih dengan Presiden Direktur Aluminium Corporation of China Ltd (Chalco) Hong Kong Li Wangsing. Antam dan Inalum bersinergi untuk meningkatkan nilai tambah produk bauksit menjadi alumina.
Konstruksi proyek SGAR terdiri dari tahap pertama dan kedua berkapasitas 2 juta ton alumina per tahun. Untuk pembangunan tahap I (kapasitas 1 juta ton alumina per tahun) yang direncanakan ground breaking dilaksanakan pada kuartal IV 2018.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement