Sukses

Kementerian PUPR Terus Distribusikan Air Bersih ke Sulteng

Sebanyak 45 hidran umum berkapasitas 2 ribu liter telah didistribusikan dan digunakan sebagai penampungan air bersih di lokasi-lokasi pengungsian di Palu.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menyalurkan distribusi kebutuhan dasar para pengungsi usai bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Sulawesi Tengah. Bentuk bantuan yang diberikan antara lain, seperti penyediaan prasarana sarana air bersih dan sanitasi.

Itu merupakan respons dari sikap Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola yang telah mengeluarkan surat keputusan perpanjangan masa tanggap darurat bencana gempa bumi dan tsunami di Provinsi Sulteng selama 14 hari, terhitung mulai 13-26 Oktober 2018.  

Menurut laporan dari Kementerian PUPR, Senin (15/10/2018), hingga kini sebanyak 45 hidran umum berkapasitas 2 ribu liter telah didistribusikan dan digunakan sebagai penampungan air bersih di lokasi-lokasi pengungsian di Palu.

Sementara untuk di Kabupaten Donggala telah didistribusikan sebanyak 10 unit HU berkapasitas 2 ribu liter. Distribusi air dilakukan oleh 16 unit Mobil Tangki Air (MTA) tidak hanya ke lokasi hidran umum, namun juga penampungan air lainnya untuk mempermudah korban gempa mendapatkan air bersih.

Selain itu, Kementerian PUPR pun sudah memfungsikan satu unit mobil Instalasi Pengolah Air yang dapat mengubah air kotor menjadi air layak minum. Selain itu, juga dioperasikan 4 mobil tinja dan 1 mobil toilet. Peralatan lain yang telah diditribusikan yakni 41 unit WC knockdown serta 15 unit tenda darurat.

Di sisi lain, Kementerian PUPR juga telah menurunkan Tim Balitbang untuk melakukan verifikasi terhadap bangunan pemerintah dan fasilitas umum yang rusak. Verifikasi sudah dilakukan terhadap 20 bangunan gedung, di antaranya RSUD Anutapura Palu yang mengalami rusak berat, Gedung Walikota Palu rusak sedang, dan Gedung Terminal Bandara Mutiara Palu rusak sedang.

Dalam membantu melakukan evakuasi korban, Kementerian PUPR saat ini telah mengoperasikan sejumlah alat berat yakni 25 unit excavator.

Proses pembersihan Kota Palu dilakukan menggunakan alat berat berupa 10 unit excavator, 1 loader, dan 40 unit dump truck. Sedangkan untuk perbaikan konektivitas di Kota Palu, telah diturunkan 27 unit excavator, 5 unit wheel loader, 1 unit backhoe loader, dan 32 unit dump truck. Saat ini akses jalan nasional menuju dan dari Kota Palu sudah dapat dilalui.

Simak video pilihan di bawah ini: