Sukses

Tahir: Dolar yang Saya Jual Aset Pribadi, Bukan Milik Mayapada

Dato Sri Tahir salah satu orang terkaya di Indonesia menjual valuta asing (valas) senilai USD 93 juta dan 55 juta dolar Singapura.

Liputan6.com, Jakarta - Dato Sri Tahir, salah satu orang terkaya di Indonesia menjual valuta asing (valas) senilai USD 93 juta dan 55 juta dolar Singapura. Langkah tersebut merupakan upaya untuk membantu penguatan rupiah yang saat ini terus terdepresiasi terhadap dolar AS.

Aksi menjual dolar yang dilakukan pemilik Mayapada Group ini disambut langsung oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo di kantor.

Tahir menyebutkan rupiah yang dia peroleh dari hasil penjualan dolar tersebut mencapai Rp 2 triliun.

"Total tadi USD 93 juta sama 55 juta dolar Singapura jadi Rp 2 triliun lebih dikit," kata Tahir saat ditemui usai melakukan penukaran Dolar di Gedung BI, Jakarta Pusat, Senin (15/10/2018).

Dia juga menegaskan dolar yang dia tukar hari ini merupakan aset pribadi dan bukan merupakan dana perusahaan Mayapada Group. 

Dia mengungkapkan, rupiah yang dia peroleh dari hasil pelepasan dolar tersebut selanjutnya akan dia gunakan untuk menyuntik modal di Bank Mayapada.

"Uangnya nanti disetorkan untuk Bank Mayapada sebagai modal, untuk memperkuat modal," ujarnya.

Dia menjelaskan, aksi pelepasan dolar yang dia lakukan sebagai bukti bahwa dia warga negara yang baik.

"Yang sekarang kita tahu bahwa rupiah ini dalam keadaan masih mencari posisi yang terbaik," tuturnya.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Rupiah Hari Ini

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan di awal pekan ini.

Mengutip Bloomberg, Senin (15/10/2018), rupiah dibuka di angka 15.230 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 15.197 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 15.210 hingga 15.249 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah telah melemah 12,30 persen.

Adapun berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 15.246 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 15.194 per dolar AS.