Liputan6.com, Jakarta Spesialis Baltijskiy Zavod telah menyelesaikan proses pengisian bahan bakar nuklir ke reaktor kedua dari dua reaktor pelabuhan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Terapung FNPP (Floating Nuclear Power Plant) satu-satunya di dunia Akademik Lomonosov.
"Kami berencana untuk menyelesaikan semua kegiatan proses akhir di fasilitas tersebut sebelum akhir tahun ini," jelas Kepala Direktorat Pembangunan dan Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap Nuklir Terapung, Vitaly Trutnev dalam keterangannya, Senin (15/10/2018).
Advertisement
Baca Juga
Proses pengisian berlangsung pada 2 Oktober 2018 di site FSUE Atomflot yakni anak perusahaan Rosatom di Murmansk. Dengan demikian, tahap kedua dari persiapan FNPP tahap kritis pertama telah selesai dilakukan.
Vitaly Trutnev menyatakan, saat ini, para spesialis telah menyelesaikan salah satu tugas utama, yaitu pemuatan bahan bakar nuklir di reaktor Nomor 1 dan Nomor 2 pada pembangkit.
Langkah penting berikutnya dari tahap kritis pertama terjadi di bulan Oktober – November tahun ini, setelah ijin pemuatan bahan bakar diperoleh dari Rostechnadzor.
"Setelah itu, program uji coba yang terintegrasi akan dilakukan, karena hasilnya diperlukan sebelum reaktor dibawa ke kapasitas desain,” dia menambahkan.
Pada 2019, FNPP akan ditarik ke pelabuhan kota Pevek (Distrik Otonomi Chukotka). Saat ini, pembangunan infrastruktur dari pesisir, struktur hidraulik, dan daerah on-shore sedang berlangsung.
Fasilitas tersebut dibangun untuk memastikan keselamatan perjalanan dan penerimaan dari pertemuan energi di tempat koneksi listrik dan pelepasan energi ke pantai.
PLTN Terapung di Pevek sebagai pengganti kapasitas phasing di NPP Bilibino dan Co-Gen Plant Chaunskaya rencananya akan mulai dioperasikan dan menjadi fasilitas pembangkit tenaga listrik baseline di Chukotka.
PLN Pelajari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Terbesar di Rusia
PT PLN (Persero) melakukan kunjungan kerja ke Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) terbesar di Rusia, yaitu NPP Novovoronezh Unit 6 berkapasitas 1200 MW di Voronezh, Rusia pada 7 September 2018.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusra PLN, Djoko R Abumanan mengatakan, PLN ingin mempelajari langsung bagaimana teknologi yang diterapkan pada PLTN khususnya NPP Novovoronezh.
"Kami tertarik bagaimana kemajuan riset dan teknologi yang dimiliki Rosatom khususnya di Unit 6 yang menggunakan teknologi Nuklir teranyar. Kami rasa tepat jika melakukan benchmarking ke NPP Novovoronezh sebagai PLTN terbesar di Rusia," Kata Djoko kepada wartawan, Sabtu (8/9/2018).
Dalam rangka kunjungan kerja ke Rusia ini, PLN membawa rektor dan perwakilan dari tujuh Perguruan Tinggi ternama Indonesia. Hal ini agar bisa terciptanya sinergi pemahaman bersama mengenai pemanfaatan energi nuklir.
Baca Juga
"Kami bersama dengan para akademisi, mengunjungi PLTN Novovoronezh ini agar memiliki pemahaman lebih mendalam tentang pemanfaatan teknologi Nuklir serta plus minus nya penerapan PLTN. Selain itu kita juga benchmarking terhadap sistem pelatihan sdm mereka," tambah Djoko.
Rombongan PLN dan delegasi diterima oleh Deputy Chief Engineer Rosatom Sergei Vitkovskiy bersama dengan kolega nya. Kunjungan ke NPP Novovoronezh ini meliputi tinjauan ke Training Center of Unit 6 Rosatom, Machine Room, Nuclear Power Plant Control Panel / Observation Deck.
NPP Novovoronezh Unit 6 menggunakan teknologi Nuklir terbaru dengan tipe reaktor VVER 1200. PLTN ini merupakan PLTN dengan teknologi generation 3+ pertama di dunia, dengan masa hidup selama 60 tahun.
PLTN ini produksi daya listrik sebesar 1.195,4 MW dan daya panas 3.200 MW yang biasanya digunakan untuk pemanas gedung-gedung dan perumahan di Rusia saat musim dingin.
Sistem keamanan dan pengamanan dari teknologi VVER 1200 terdiri dari containment internal dan external. Barrier system terdiri dari fuel pellet, fuel pin cladding, primary circuit boundary, protective containment dan biological shield.
Dengan berbagai sistem perlindungan tersebut, NPP Novovoronezh memiliki zero accident. Sementara di sistem pelatihannya, Rosatom menjadi salah satu perusahaan Best Practice to be Replicated menurut OSART Mission.
Kunjungan kerja PLN bersama para akademisi ke Rusia ini telah berlangsung selama lima hari. Selain NPP Novovoronezh, rombongan juga melakukan kunjungan ke Instansi Perguruan Tinggi seperti MPEI, Gubkin State Univ dan MEPhI.
Bahkan untuk Universitas Indonesia dan Institut Pertanian Bogor berhasil teken MoU dengan RSAU-MTT melalui kunjungan ini.
"Diharapkan melalui kunjungan kerja ini, PLN dapat membentuk sebuah link and match persepsi antara industri dengan akademik tentang pemanfaatan teknologi nuklir," tutur Djoko.
Advertisement