Liputan6.com, Jakarta - Setiap orang memiliki pekerjaan impian dan akan berusaha untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Setelah melewati berbagai tahap mulai dari mengirim CV, melakukan wawancara kerja dan negosiasi, Anda akhirnya mendapatkan pekerjaan impian itu.
Namun siapa sangka, pekerjaan tersebut tidak seindah yang Anda bayangkan. Tiba-tiba rasa senang karena telah mendapat pekerjaan impian tersebut hilang dan Anda menyadari bahwa apa yang akan Anda kerjakan setiap harinya.
“Kerja tidak selalu menyenangkan seperti yang dibayangkan. Ada aspek-aspek spesifik yang menjadi bagian dari rutinitas tersebut,” jelas ahli transisi karier Kerry Hannon, dikutip dari CNN.
Advertisement
Baca Juga
Beri diri Anda waktu
Bahkan jika Anda membenci pekerjaan terakhir Anda, Anda sudah terbiasa dengan pekerjaan tersebut dan Anda juga sudah membangun hubungan dan reputasi di tempat kerja sebelumnya.
“Anda seperti menjadi anak baru lagi,” ujar Hannon.
Hannon menyarankan, beri diri Anda waktu setidaknya 6 bulan untuk beradaptasi. Coba untuk bertahan setidaknya 1 tahun sebelum memutuskan untuk pindah.
Pindah sebelum 1 tahun bekerja di suatu perusahaan berarti Anda perlu menjelaskannya kepada perekrut tempat Anda melamar selanjutnya. Selain itu, Anda juga butuh waktu untuk mendapatkan pelatihan yang dibutuhkan sebelum benar-benar terjun ke peran dan tanggung jawab baru Anda. Jadi, hindari keputusan yang reaktif.
Kenali masalahnya
Renungkan dan tuliskan apa yang Anda suka dan tidak suka dari pekerjaan baru Anda. Terkadang, alasan Anda tidak menyukai pekerjaan Anda bukan berasal dari tugas Anda. Alasan lain tersebut bisa berupa waktu pulang-pergi yang panjang, macet yang harus dihadapi menuju tempat kerja, atau tidak memiliki rekan kerja.
Setelah menyadari masalah sebenarnya, atur pertemuan dengan atasan Anda untuk membicarakan masalah ini dan menemukan solusi. Kuncinya adalah menghindari terdengar seperti Anda sedang mengeluh.
Dapatkan kembali kepercayaan diri
Karyawan baru bisa menderita sindrom penyemu (impostor syndrome), yakni merasa diri tidak cukup, saat memulai pekerjaan baru. Mereka meragukan kemampuan mereka dalam melakukan tanggung jawabnya dan khawatir bahwa alasan mereka diterima adalah karena berpura-pura atau tidak menjadi diri mereka sendiri.
“Anda memulai lagi dari nol, dan Anda tentu ingin membuat kesan yang baik. Namun Anda harus ingat bahwa butuh waktu untuk membangun reputasi tersebut,” ungkap pelatih karier Anna Bray.
Ingat bahwa perekrut juga melakukan riset sebelum mempekerjakan Anda, dan Anda dipilih bukan tanpa alasan. Namun, jika Anda merasa ada aspek dari profesi baru yang Anda rasa kurang bisa ditangani, carilah peluang pelatihan dan seminar untuk mengisi kesenjangan pengetahuan itu.
Advertisement
Cari seorang mentor
Jika Anda merasa bingung dengan tanggung jawab baru Anda, jangan malu untuk bertanya. Cari seseorang yang bisa membantu anda beradaptasi. Beberapa perusahaan memiliki program mentor yang memasangkan pekerja lama mereka dengan pekerja baru.
Jika perusahaan baru Anda tidak memiliki program ini, cari rekan kerja yang sudah berpengalaman dengan posisi yang serupa dengan Anda dan minta bimbingan dari mereka.
Memiliki seseorang untuk bertanya hal-hal mendasar tentang perusahaan dan budaya kerja di perusahaan tersebut akan membantu Anda beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru.
Cari aktivitas di luar pekerjaan
Jika Anda merasa kesulitan di tempat kerja, coba cari aktivitas yang membuat Anda senang. Misalnya belajar bahasa, menjadi sukarelawan, mulai hobi baru, rutin berolahraga, atau berkumpul bersama teman.
Juga penting bagi Anda untuk menjaga kesehatan dan menghindari stres kerja mempengaruhi keseluruhan hidup Anda. “Jaga jam tidur Anda. Anda juga perlu beristirahat untuk bisa kembali bekerja dengan baik keesokan harinya,” tutup Anna Bray. (Felicia Margaretha)