Sukses

Rupiah Masih Lemah, IHSG Berpotensi Terkoreksi

Fluktuasi nilai mata uang rupiah masih menjadi penekan laju IHSG.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi terkoreksi pada perdagangan saham Kamis pekan ini (18/09/2018). Fluktuasi nilai mata uang rupiah masih menjadi sentimen dalam negeri yang menekan laju IHSG.

Analis Trimegah Sekuritas Rovandi mengatakan, IHSG berpeluang melemah dengan rentang harga di support resistance 5.820-5.900 pada perdagangan hari ini. Ia turut menekankan, sentimen luar negeri juga masih membebani pergerakan IHSG.

"Global market termasuk dan juga dilihat dari pergerakan 2 hari terakhir ini disaat kenaikan volume tidak naik siknifikan dan terbentuk gap di bawah di level 5.800-5.820. Jadi potensi tutup gap bawah dalam 1-2 hari ini," tuturnya kepada Liputan6.com di Jakarta.

Pada hari ini, analis Rovandi merekomendasikan membeli saham PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) dengan kisaran harga antara Rp 3.200 hingga Rp.3.320 per saham.

Selain itu, dia juga menyarankan untuk membeli saham PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharm (CARS) pada level harga antara Rp 2.450-Rp 2.650 dan saham PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) di harga Rp800-850 per saham.

Sementara itu, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi meramalkan IHSG berpotensi menguat pada pergerakan indeks. Ia memproyeksikan IHSG di kisaran 5.890-5.810.

Adapun saham yang pantas dikoleksi pada hari ini kata Lanjar antara lain PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT JAPFA Tbk (JPFA), serta PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Video Terkini