Sukses

6 Tips agar Resume Diterima Mesin Kecerdasan Buatan

Teknologi AI semakin lama semakin dilibatkan dalam proses rekrutmen karyawan. Dengan 6 tips ini, resume Anda bisa lolos seleksi mesin kecerdasan buatan.

Liputan6.com, Jakarta - Sadar atau tidak, kita setiap hari semakin sering berinteraksi dengan kecerdasan artifisial. Sebut saja Siri dan Alexa. Bahkan, saat ini, teknologi artificial intelligence (AI) sudah menjadi komponen dalam proses pencarian kerja.

Layaknya sistem spellcheck mengoreksi kesalahan Anda, algoritma lain memeriksa resume yang dikirim secara elektronik untuk kesalahan eja, tata bahasa, dan informasi tentang riwayat kerja.

CEO ZipRecruiter Ian Siegel menjelaskan, algoritma menggunakan data yang tersedia pada resume untuk menemukan kandidat terbaik dalam proses rekrutmen.

"Machine learning bisa menyeleksi dan belajar dengan cepat dari perekrut bagaimana melakukan pencarian serupa. Metode ini sejauh ini merupakan yang terbaik," ujar Siegel dikutip Liputan6.com dari CNBC, Sabtu (20/10/2018).

CEO JobMarketExperts Robert Meier menambahkan, biasanya algortima mencari kontinuitas riwayat kerja, progres jabatan, dan pendidikan. Beberapa perusahaan memiliki pertimbangan lain yang mereka cari, misalnya pengalaman menangani software.

Yang berubah saat ini adalah jumlah pelamar. Melamar kerja secara digital begitu mudah dan juga murah sehingga perusahaan harus menyaring lebih banyak kandidat. Meier meneruskan, hanya dua persen dari pelamar yang berhasil maju ke tahap wawancara.

Dilansir dari CNBC, berikut enam trik agar resume Anda bisa lolos penyeleksian yang dilakukan mesin kecerdasan buatan.

2 dari 4 halaman

1. Tulis cover letter

Saat ini algoritma menjadi taruhan Anda. Oleh karena itu, ambil kesempatan sebaik mungkin agar bisa masuk ke daftar kandidat terpilih. Semakin banyak resume yang diajukan lewat aplikasi berarti semakin sedikit cover letter yang diterima perusahaan.

Menurut Siegel, inilah kesempatan Anda untuk lebih menonjol dibanding kandidat lain. Lakukan riset terkait perusahaan yang dituju dan pastikan Anda menulis alasan mengapa Anda tertarik pada perusahaan tersebut dalam cover letter.

Tunjukkan antusiasme dan gunakan ini sebagai cara terbaik untuk mendekati peluang yang benar-benar menarik bagi Anda.

 

2. Jangan bertele-tele

Sebagai pencari kerja, Anda harus tahu bagaimana resume terlihat bukan hanya di mata perekrut, tetapi juga komputer. "Gunakan bahasa yang paling sederhana dan tidak bertele-tele,” tutur Siegel.

Tuliskan keahlian dan pengalaman-pengalaman Anda. Usahakan untuk menjelaskan pengalaman dan keahlian Anda sespesifik mungkin. "Algoritma mahir dalam menyimpulkan keahlian kunci dari sebuah pekerjaan," lanjutnya.

3 dari 4 halaman

3. Cek ejaan

Ingat, algoritma pencarian kerja juga memindai beberapa faktor, salah satunya ejaan dan tata bahasa. Ini merupakan faktor yang paling mudah diamati.

Oleh karena itu, perhatikan penulisan Anda. Cek berulang kali resume untuk memastikan tidak ada typo. Jika tidak teliti, resume Anda akan secara otomatis dilewatkan oleh perusahaan.

4. Gunakan format yang up-to-date

Tujuan dari algoritma adalah mengubah informasi pada resume menjadi data yang berguna. Jadi, pastikan Anda menggunakan format tradisional berbasis teks. 

Jangan gunakan Photoshop untuk resume. Algortima tidak bisa memperoleh data dari sebuah gambar. "Gunakan editor teks modern, misalnya WordPerfect,” ujar Siegel.

 

4 dari 4 halaman

5. Sebut hasil kerja

Resume berisi hasil kerja alih-alih tugas dan tanggung jawab akan menarik perekrut. Jelaskan pencapaian Anda, misalnya pendapatan, revenue, dan sebagainya.

Mungkin Anda berhasil membuat divisi Anda lebih efisien atau menemukan cara untuk memotong pengeluaran. Resume dengan hasil spesifik seperti data angka, persentase, atau kuantitas akan lebih menarik perhatian.

 

6. Siapkan resume yang bisa diakses di mana saja

Aktivitas pencarian kerja biasanya terjadi lewat telepon genggam atau tablet. Namun, usahakan untuk membuat resume dan cover letter di desktop menggunakan format yang benar dan bisa diakses di berbagai media.

“Gunakan layanan komputasi awan (cloud) seperti Google Drive, sehingga Anda bisa melamar kapan dan di mana saja sewaktu-waktu Anda membutuhkannya. (Felicia Margaretha)

 

 Saksikan video pilihan di bawah ini: