Sukses

Jalur Dwi Ganda Beroperasi, KRL Tak Tertahan di Manggarai

Proyek jalur dwi ganda terbagi dua paket yaitu paket A dan paket B21.

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Perkeretapain Kementerian Perhubungan mentargetkan proyek double-double track (DDT) atau jalur dwi ganda bisa beroperasi di akhir 2018.

Dengan beroperasinya jalur dwi ganda, penumpang KRL tujuam Bogor maupun Bekasi tidak akan lagi tertahan cukup lama saat kereta yang mereka naiki hendak memasuki Stasiun Manggarai.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri mengungkapkan, di penghujung tahun 2018 ini akan ada beberapa kegiatan pengoperasian khususnya di kawasan Jakarta-Banten dan KRL wilayah Jabodetabek.

"Paket proyek double double track (DDT) sudah lama dan tidak selesai-selesai, tapi secara parsial sudah dimanfaatkan tahun lalu kita sudah mengoperasikan KRL sampai Cikarang," kata Dirjen Zulfikri dalama paparannya di kawasan Jakarta Kota, Senin (22/10/2018).

Dia mengungkapkan, proyek jalur dwi ganda terbagi dua paket yaitu paket A dan paket B21. Secara rinci tujuan kedua proyek ini pada dasarnya hampir sama, yaitu pemisahan Bogor line dan Bekasi line.

Paket A dikonsentrasikan Manggarai - Jatinegara. Tujuannya meningkatkan kecepatan lalu lintas KRL di stasiun tersebut.

"Jadi, di Manggarai nanti Bekasi line dan Bogor line akan terpisah. Saat ini, bottleneck yang terjadi di Manggarai kereta Bekasi line dan Bogor line harus berganti-gantian karena harus bergantian. Nanti, akan sendiri-sendiri karena terpisah," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

KA Bandara di Manggarai

Selain itu, akan ada pelayanan KA Bandara di Manggarai. Yang sekarang masih sementara, namun nantinya akan mulai beroperasi dari Manggarai.

Dirjen Zulfikri mengungkapkan semua hal tersebut belum bisa terealisasi di akhir tahun ini. "Ini belum di akhir tahun 2018 secara keseluruhan paketnya," ujarnya

Jika DDT sudah beroperasi seluruhnya, Manggarai akan berubah menjadi stasiun sentral dimana semua kereta akan terintegrasi di stasiun tersibuk tersebut.

"Jadi kita akan membuat stasiun sentral yang demikian terintegrasi antara KRL, kereta jarak jauh maupun KA Bandara. Jadi ini simpul, kalau negara lain stasiun sentral. Ini ultimate paket DDT," tutupnya.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com