Sukses

BCA Prediksi Kenaikan Bunga Kredit Bakal Sampai 2 Persen

BI sudah menaikkan suku bunga acuan pada Mei hingga September dengan total kenaikan 150 bps.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Keuangan PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Vera Eva Liem, menyatakan pihaknya sudah melakukan penyesuaian suku bunga deposito sebesar 150 basis poin (bps). Kenaikan ini diakuinya sudah sejak April 2018 lalu, ini dilakukan sebagai respons kebijakan Bank Indonesia (BI) yang telah menaikan suku bunga acuannya.

Diketahui, dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 26-27 September 2018 memutuskan untuk kembali menaikkan Bank Indonesia (BI) 7-day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen.

Kenaikan ini merupakan yang kelima kali sepanjang 2018. BI sudah menaikkan suku bunga acuan pada Mei hingga September dengan total kenaikan 150 bps.

"Tahun ini seiring dengan penyesuaian suku bunga, kami sudah sesuaikan suku bunga 150 bps sejak April," kata Vera saat ditemui di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis (25/10/2018).

Sementara itu, untuk Kredit BCA juga sudah mulai melakukan penyesuaian yang dilakukan pada Agustus 2018. Di mana BCA menaikan bunga kredit modal kerja sebesar 50 bps dan pinjeman konsumer naik 70 bps. "Bulan september kami naikan lagi 25 bps," kata dia.

Bahkan, Vera menmperkirakan suku bunga kredit BCA hingga akhir tahun 2019 dapat mencapai kenaikan hingga mencapai 200 bps. "Kita punya suku bunga yang akan naik dari 2018 sampai 2019 akan ada 200 bps naiknya," pungkasnya.

Sebagai catatan, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) membukukan penyaluran kredit sepanjang kuartal III-2018 sebesar Rp 516 triliun. Angka ini tumbuh 17,3 persen dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya atau secara year on year (yoy) sebesar Rp 439 triliun.

"BCA membukukan pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya," kaya Wakil Presiden Direktur BCA, Eugene Keith Galbaraith dalam paparan kinerja kuartal ketiga tahun 2018.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

CIMB Niaga Naikkan Bunga Kredit hingga 75 Bps

Sebelumnya, PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) telah menyesuaikan untuk menaikkan suku bunga kreditnya. Kebijakan tersebut sebagai bentuk respons Bank Indonesia (BI) yang telah menaikkan suku bunga acuan menjadi 5,75 persen.

Presiden Direktur CIMB Niaga, Tigor M Siahaan, mengatakan saat ini perusahaan memang sudah menaikkan suku bunga kredit untuk beberapa jenis seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Mobil (KPM).

Namun, besaran kenaikan suku bunga tersebut tidak dipukul rata untuk masing-masing jenis kredit yang ditawarkan perusahaan. 

"Tentu sudah naik, beda-beda karena kayak misalnya KPR, KPM di corporate dan lain sebagiannya ada yang kenaikan 25 bps, ada yang kenaikan 75 bps jadi tergantung dari nasabah, tergantung dari produk, tergantung dari promosi. Tidak bisa disamaratakan yang penting lihat dari incomenya," kata Tigor di Kantornya, Jakarta, Senin (15/10/2018).

"Jadi tapi apakah itu langsung berarti kenaikan langsung ke 150 bps? Tidak juga. Kita melihat pasar kita lihat risk ke adjusted return-nya juga kita lihat dari pertumbuhannya juga, tidak langsung secara otomatis kenaikan itu ditransaksikan ke nasabah," tambah Tigor.

Diketahui, dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 26-27 September 2018 memutuskan untuk kembali menaikkan Bank Indonesia (BI) 7-day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen.

Kenaikan ini merupakan yang kelima kali sepanjang 2018. BI sudah menaikkan suku bunga acuan pada Mei hingga September dengan total kenaikan 150 bps.