Sukses

Cara Berhemat Ini Ternyata Bikin Anda Cepat Kaya

Berikut cara berhemat yang ternyata bisa bikin Anda cepat kaya.

Liputan6.com, Jakarta - Pernah mimpi menjadi orang kaya? Sekarang Anda bisa mewujudkannya dengan cara mengontrol penghasilan untuk disisihkan ke buku tabungan. Sisihkan 30 persen dari penghasilan setiap bulan, lalu tabung, begitu seterusnya hingga target tabungan tercapai.

Dalam praktiknya, ada banyak tantangan yang menghalangi niat untuk menabung. Tetapi dengan komitmen, apapun dapat terwujud dengan mudah. Di samping komitmen, bekali diri Anda dengan trik berhemat ala miliarder berikut ini, dijamin Anda akan cepat kaya.

Bagaimana caranya? Seperti dikutip dari Cermati.com, berikut cara berhemat yang ternyata bisa bikin Anda cepat kaya.

1. Mengutamakan Kebutuhan Pokok

Kebutuhan pokok, seperti biaya makan, lampu, pulsa, internet, asuransi dan lain-lain perlu dipikirkan sejak awal setelah gaji diterima. Alokasikan 50 persen dari gaji Anda untuk membiayai kebutuhan pokok.

Sedangkan sisanya, bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain, seperti tabungan dan investasi. Usahakan tidak tergoda membeli barang-barang di luar kebutuhan pokok supaya pengeluaran lebih terkendali.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 4 halaman

2. Tak Pernah Absen Menabung

Meskipun pengeluaran membengkak karena adanya biaya tak terduga, usahakan untuk tetap menabung. Meskipun jumlahnya kecil, tapi bila dilakukan secara terus-menerus akan menjadi suatu kebiasaan, sehingga buku tabungan Anda tidak pernah bolong-bolong. Jadi, jangan pernah absen menabung, ya? (Baca Juga: Kenapa ORI Menarik sebagai Pilihan Investasi?)

3. Berupaya Hemat, Bukan Pelit

Demi menghemat pengeluaran, banyak orang beralih ke barang-barang murah yang diragukan kualitasnya. Ada benarnya memang, tetapi tidak lantas menjadikan Anda pelit ya.

Jangan karena ingin berhemat, Anda memangkas pengeluaran yang tidak seharusnya dipangkas, seperti vitamin penambah stamina tubuh, atau makanan sehat, seperti buah dan sayuran.

Bagaimanapun juga, Anda tetap harus menomorsatukan kesehatan. Kalau Anda jatuh sakit, biaya yang dikeluarkan untuk berobat jauh lebih besar dibandingkan harga sepapan vitamin atau sekilo buah. Jadilah orang hemat dengan cara yang tepat, bukan dengan cara pelit apalagi terhadap diri sendiri.

3 dari 4 halaman

4. Mengurangi Biaya untuk Hobi

Melakukan hobi memang menyenangkan. Tapi jangan sampai berlebihan hingga menguras kantong dan membuat berantakan keuangan. Terlebih lagi jenis hobi yang terbilang mahal, seperti hobi memodifikasi mobil. Semua juga tahu, memodifikasi kendaraan tidaklah murah, bukan?

Jadi, menekuni hobi memang bagus dan sah-sah saja, tetapi perhatikan juga biayanya. Kalau hobi menyebabkan kondisi keuangan tidak stabil, sebaiknya dikurangi sebelum keuangan semakin buruk. Kecuali hobi yang produktif, ya! Ini bisa menambah pundi-pundi rupiah Anda.

5. Jalan Kaki atau Naik Transportasi Umum

Siapa yang tidak suka naik kendaraan pribadi saat bepergian? Semua orang suka, tetapi uang bensin siap-siap membengkak apalagi kalau suka singgah sehabis pulang kerja.

Alangkah lebih baik berjalan kaki jika jarak antara kantor dengan tempat tinggal ternyata dekat. Kalau jauh, lebih baik naik transportasi umum. Dengan uang Rp 10 ribu saja misalnya, Anda bisa pergi-pulang kantor dengan selamat.

4 dari 4 halaman

6. Hindari Membeli Barang Mewah

Kalau Anda suka mengoleksi barang mewah seperti mobil, sebaiknya dikurangi sebelum berdampak buruk bagi keuangan. Selain harganya mahal, pajak barang mewah juga sangat tinggi. Pembayaran pajak bukan hanya saat membeli mobil saja, tetapi juga setiap pemakaian per tahun.

Hanya untuk membayar pajak saja, Anda harus mengeluarkan uang belasan bahkan puluhan juta per tahun. Daripada uangnya hanya untuk membayar pajak, lebih baik ditabung atau diinvestasikan.

7. Utamakan Manfaat, Bukan Prestise

Meski tak semua, tapi umumnya orang lebih mengutamakan gengsi daripada manfaat barang. Tujuannya agar dipandang hebat atau dipuji orang lain. Membeli barang yang kurang memberi manfaat sama saja dengan pemborosan.

Sebaiknya perhatikan sisi kegunaan barang sebelum membeli. Pastikan barang tersebut dapat dipakai dalam setiap kesempatan, bukan hanya sekali pakai dalam seumur hidup saja.