Sukses

Kelola 3 Bandara Kemenhub, AP I Anggarkan Rp 500 Miliar

AP I selaku pengelola kebandaraan telah menganggarkan dana lebih dari Rp 500 miliar untuk mengelola ketiga bandara tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) I Faik Fahmi mengaku siap mengelola tiga bandara milik Kementerian Perhubungan.

Itu dia sampaikan di sela-sela Rapat Koordinasi BUMN di Bontang, Kalimantan Timur, Minggu malam (28/10/2018).

Fahmi menjelaskan, AP I selaku pengelola kebandaraan telah menganggarkan dana lebih dari Rp 500 miliar untuk mengelola ketiga bandara tersebut. Adapun ketiga bandara yang akan dikelola itu antara lain Bandara Sentani, Luwuk dan Samarinda Baru.

"Rencana pengoperasian perdana per 1 November mendatang ya. Tahun ini diharapkan akan ada Sentani, Luwuk sama Samarinda Baru,” jelas dia di Bontang.

"Dana lebih dari (Rp 500 miliar) itu kas internal. Untuk Sentani sekitar Rp 300 miliar, Luwuk sekitar Rp 60 miliar, dan Samarinda Baru 190 miliar,” ia menambahkan.

Fahmi pun menjelaskan, anggaran sejumlah itu dipersiapkan dalam rangka pengembangan ketiga bandara tersebut kedepan sekaligus menyesuaikan dengan standar bandara dari AP I sendiri. "Jadi tentu kita akan kita sesuaikan dengan standar operasi AP I," tandasnya.

2 dari 2 halaman

Kemenhub Serahkan Pengelolaan Bandara Samarinda ke Angkasa Pura I

Pemerintah menyerahkan pengelolaan Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto, Samarinda, Kalimantan Timur kepada PT Angkasa Pura I.

Serah terima usai dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, dan PT Angkasa Pura I (Persero) tentang rencana kerja sama pengoperasian bandara ini.

“Dengan kapasitas runway yang cukup 2.250 meter kami pikir bandara ini bisa berfungsi lebih maksimal. Oleh karenanya kita akan menugaskan PT Angkasa Pura I untuk selaku pengelola nanti diikuti dengan kerjasama pengelolaan,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangannya, Jumat (26/10/2018).

Diharapkan saat di bawah Angkasa Pura I, Bandara APT Pranoto dapat dikelola lebih profesional dan tanpa menggunakan APBN.

Selain memberikan kesempatan kepada AP I untuk mengelola, Menhub juga akan memberi peluang kepada pemerintah daerah melalui BUMD untuk turut mengelola bandara tersebut.

Menhub berharap, dengan pengoperasian Bandara APT Pranoto ini akan membuka aksesibilitas khususnya bagi masyarakat Samarinda.

“Kita tahu bahwa transportasi udara mempunyai karakteristik yang cepat dan mudah dan bagi Samarinda kita tahu persis bahwa ini memberikan suatu aksesibilitas yang baik sekali. Karena penumpang dari Samarinda tidak harus ke Balikpapan dulu, tapi nanti bisa langsung ke Jakarta dan Surabaya,” ungkap dia.

 

Video Terkini