Liputan6.com, Jakarta - Pesawat Lion Air JT 610 mengalami kecelakaan pada Senin pagi (29/10/2018). Pesawat tersebut baru dioperasikan sejak 15 Agustus 2018.
Pihak Lion Air menegaskan bahwa pesawat tersebut laik operasi. Pesawat Boeing 737 tersebut ternyata laku keras di pasar aviasi, dan produk Boeing yang paling cepat terjual sepanjang sejarah.
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan data Boeing, pesawat 737 adalah pesawat yang paling bisa diandalkan di dunia dan disebut mudah dioperasikan.
Ada empat jenis pesawat 737 MAX yaitu seri 7, 8, 9, dan 10. Lion Air JT 610 memakai 737 Max 8.
Pesawat tersebut memiliki dua kelas, dengan bangku berjumlah 162 - 178. Maksimum bangkunya adalah 210.
Panjang pesawat 39,52 meter, dengan lebar sayap 35,9 meter, serta tinggi 12,3 meter. Jarak yang dapat ditempuh pesawat ini adalah 3.550 mil laut atau setara 6.570 kilometer.
737 Max 8 juga tercatat lebih hemat bahan bakar, yaitu sebesar 8 persen ketimbang A320neo milik Airbus. Boeing juga membandingkan bahwa pesawat 737 perlu perawatan yang lebih sedikit ketimbang Airbus.
Mesin yang dipakai dari LEAP-1B dari CFM International. Tercatat, ada 3.800 pesanan dari 88 pelanggan di seluruh dunia.Â
Pihak Boeing berkata sudah menyadari insiden jatuhnya Lion Air. "(Kami) sedang memonitor situasi ini dengan lekat," jelas Boeing dalam pernyataan resmi mereka.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Gubernur Babel: Pesawat Lion Air yang Jatuh Membawa Rombongan PNS
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan menyatakan bahwa pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Kerawang, membawa rombongan Pegawain Negeri Sipil (PNS).
"Pesawat tersebut ditumpangi sejumlah rombongan PNS dari beberapa instansi, namun kami ingin pastikan data penumpangnya," katanya dikutip dari Antara, Senin (29/10/2018).Â
BACA JUGA
Ia meminta kepada anggota keluarga untuk saling berbagi informasi terkait kecelakaan pesawat ini dan memastikan jumlah PNS yang ada di dalam pesawat tersebut.
"Saya sudah mendapat informasi pasti dari Basarnas bahwa pesawat sudah dipastikan jatuh di Tanjung Kerawang," katanya.
Sebelumnya juga sempat beredar kabar bahwa rombongan Bawaslu Babel menumpang pesawat tersebut.
Namun setelah ditelusuri kebenarannya, ternyata rombongan Bawaslu yang pulang dinas luar baru akan terbang pada siang ini dengan menggunakan pesawat Sriwijaya.
Advertisement