Liputan6.com, Bontang - Direktur Utama PT Jasa Raharja, Budi Rahardjo, mengatakan jaminan yang diberikan perseroan atas kecelakaan jatuhnya pesawat udara Lion Air JT 610 akan cair paling lambat lusa pekan ini. Ia pun turut prihatin atas musibah yang menimpa para penumpang Lion Air itu.
"Penyerahan (jaminan) itu pasti akan segera dilakukan, hari ini sudah dapat laporan, lusa paling lambat sudah bisa dilakukan pencairan," tutur dia di Bontang, Kalimantan Timur, Senin (29/10/2018).
Budi menjelaskan, Jasa Raharja siap memberikan hak santunan sebesar Rp 50 juta bagi korban meninggal dunia. Sedangkan untuk korban luka-luka, kata dia, akan diserahkan sebanyak Rp 25 juta sebagai penjamin biaya perawatan rumah sakit.
Advertisement
Baca Juga
Budi pun mengatakan, perseroan kini masih terus memantau untuk menunggu perkembangan data penumpang (manifest) terbaru dari insiden kecelakaan pesawat Lion Air yang jatuh di rute Jakarta-Pangkal Pinang, Bangka Belituing
"Kita tunggu dulu, tentang penumpang dari manifest, kemudian kita tindak lanjuti (pencairan) dengan kepastian ahli waris dan akan kita segerakan," ujar dia.
Ia menuturkan, pihaknya proaktif untuk mendatangi ahli waris untuk memastikan dan menyerahkan santunan.
"Jadi pencairanya itu kita akan proaktif mendatangi ahli waris untuk memastikan, kemudian kita akan serahkan santunannya secara overbooking ke masing-masing rekening para ahli waris," tambah dia.
Â
Basarnas Temukan Puing Pesawat Diduga Lion Air Jatuh di Laut
Sebelumnya, Badan SAR Nasional (Basarnas) memastikan pesawat Lion Air JT 610 jatuh perairan Tanjung Karawang. Pihak Basarnas telah menemukan puing-puing yang diduga milik pesawat Lion Air ruter Jakarta-Pangkal Pinang yang sempat hilang kontak sekitar pukul 06.00 WIB.
"Posisinya di 11 nautical mile dari posisi lost contact. Setelah kita sampai di lokasi, kita menemukan puing, pelampung, HP, ada potongan-potongan," ujar Kepala Basarnas Marsekal Muda TNI M Syaugi di Jakarta, Senin 29 Oktober 2018.
Pesawat Lion Air itu dilaporkan hilang kontak usai lepas landas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 06.00 WIB. Pesawat tersebut sedianya akan mendarat di Pangkal Pinang.
Dalam keterangan tertulis yang diterima dari Basarnas, ada saksi atas nama Suyadi yang mengaku melihat pesawat Lion Air jatuh di sekitar Tanjung Karawang. Saat ini pihak SAR Jakarta sedang bergerak ke lokasi koordinat kejadian untuk melakukan operasi SAR.
Direktur Umum Lion Air Grup Edward Sirait saat dihubungi Liputan6.com, membenarkan pihaknya hilang kontak dengan pesawat rute Jakarta-Pangkal Pinang tersebut. Pihak Lion Airjuga tengah menelusuri informasi yang menyebutkan pesawat tersebut mendarat darurat di Halim dan Karawang.
"Masih simpang siur, ada yang bilang mendarat di Halim, ada yang bilang di Karawang. Kami lagi cek ke lokasi," ungkap Edward.Â
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement