Sukses

Pendiri Lion Air Pastikan Beri Kompensasi ke Keluarga Korban Pesawat Jatuh JT-610

Selain akomodasi yang layak bagi para keluarga korban pesawat Lion Air yang sedang menunggu proses evakuasi, adapula bantuan dalam bentuk uang.

Liputan6.com, Jakarta Pendiri dan CEO Lion Air Grup Rusdi Kirana memastikan akan berupaya memberikan pelayanan dan akomodasi yang terbaik bagi anggota keluarga yang tengah menanti proses evakuasi korban jatuhnya Pesawat Lion Air JT-610 pada Senin (29/10/2018).

Selain akomodasi yang layak bagi para keluarga korban yang sedang menunggu, adapula bantuan dalam bentuk uang.

"Memberikan mulai besok Rp 5 juta untuk biaya hidup. Kita kasih uang Rp 25 juta untuk biaya penguburan. Ini semua di luar klaim asuransi. Di luar Jasa Raharja, di luar asuransi kita," kata dia, di Crisis Center Lion Air, Hotel Ibis Cawang, Jakarta, Selasa (30/10/2018).

"Saya tidak katakan (untuk) meringankan beban mereka. Saya memahami, tapi saya berusaha yang tebaik yang saya bisa," jelas Rusdi.

Terkait kompensasi yang bakal diterima keluarga, kata dia, hal tersebut sudah ada dalam peraturan dan akan diberikan. Fasilitas yang diberikan ini saat ini, tidak termasuk dalam kompensasi sebagaimana yang telah diatur.

"Kita belum bicara, ada aturan yang sudah dibuat yang jamin. Saya lakukan sebelum kompensasi itu dikeluarkan. Mereka kan perlu biaya di sini. Hotel kita bayar, ada biaya yang lain. Memang secara aturan (kompensasi) harus dan ini diasuransikan," dia menandaskan.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

2 dari 2 halaman

Pendiri Lion Air Rusdi Kirana Kunjungi Keluarga Korban Pesawat JT-610

Pendiri dan CEO grup Lion Air Rusdi Kirana mengunjungi keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di crisis center Lion Air yang terletak di kompleks hotel Ibis Cawang, Jakarta Timur. 

Rusdi yang datang dengan mengenakan kemeja putih memanfaatkan momen tersebut untuk berbincang dan menyampaikan rasa dukacitanya kepada keluarga korban.  

Dia mengatakan, dalam pembicaraan dengan keluarga korban permintaan yang paling diinginkan keluaga adalah dapat bertemu kembali dengan anggota keluarganya yang menjadi korban pesawat nahas itu.

"Mereka berharap bisa bertemu dengan saudaranya yang menjadi korban," kata dia saat ditemui, di Crisis Center Lion Air, Hotel Ibis Cawang, Jakarta, Selasa (30/10/2018).

Dia pun mengatakan pihaknya tentu punya keinginan yang sama seperti semua anggota keluarga. Dia mengharapkan agar proses evakuasi dapat segera dituntaskan.

"Secepatnya kita berusaha, mereka juga menunggu. Dan kami juga mengharapkan cepat ketemu. Ini terlalu melelahkan dan menyedihkan semua orang," ujar dia.

Dia menambahkan, pascamusibah pihaknya telah menyiapkan petugas untuk secara khusus mendampingi keluarga korban.

"Kita ada staf yang tiap hari mendampingi mereka, jadi satu keluarga penumpang satu staf kita. Kita ada psikiater, kerjasama dengan universitas dengan harapan kalau ada yang beban bisa konsultasi," ujar dia.

Sebelumnya, Pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat pada Senin 29 Oktober 2018 sekitar pukul 06.33 WIB. Pesawat yang mengangkut sekitar 189 penumpang termasuk awak ini memiliki rute penerbangan dari Jakarta ke Pangkal Pinang, Bangka Belitung yang terbang sekitar pukul 06.20 WIB.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com