Sukses

Awal November, IHSG Diprediksi Menguat

Menyambut bulan November, gerak hari IHSG diramal menguat.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih diramal bertengger di zona positif pada perdagangan hari ini, Kamis (01/11/2018). Laju IHSG diprediksi bergerak di zona hijau dalam rentang 5.745 hingga 5.988.

Memasuki kuartal keempat di tahun ini, analis memperkirakan inflasi RI dalam kondisi yang cukup terkendali. Kondisi ini yang kemudian disinyalir mendorong IHSG tetap berada dalam zona amannya pada pergerakan indeks Kamis.

"Hari ini IHSG berpotensi naik yakni berada di rentang 5.745-5.988," tutur Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya dalam ulasannya di Jakarta.

Lebih lanjut, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat cenderung memaparkan prediksi IHSG secara teknikal. Kata dia, IHSG menunjukkan tren bearish atau pelemahan. Meski begitu, potensi bagi IHSG untuk tetap naik pada hari ini masih memungkinkan.

Oleh sebab itu, Lanjar cenderung memproyeksikan IHSG berada di zona hijau pada perdagangan hari ini. Untuk selanjutnya, Lanjar menilai, investor asing akan fokus pada data indeks kinerja sektor manufaktur di Asia dan Amerika Serikat (AS).

"Ini akan menjadi sentimen berikutnya yang diperhatikan pada awal November 2018 ini," jelasnya.

2 dari 2 halaman

Rekomendasi saham

Lanjar  mengatakan IHSG berpeluang menguat di kisaran support resistance dalam rentang 5.783-5.885. Saham pertambangan, konstruksi hingga perbankan masuk dalam saham rekomendasi Lanjar yang laik beli pada hari ini.

Saham-saham tersebut seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan juga PT Astra Internasional Tbk (ASII).

Sementara itu, saham sektor barang konsumsi (consumer goods) menjadi anjuran William untuk dibeli investor pada perdagangan Kamis. Itu antara lain seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT H M Sampoerna Tbk (HMSP), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), serta PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRII).