Liputan6.com, Jakarta - Rasa tidak puas terhadap karier bisa memliki dampak negatif terhadap kesehatan mental. Ini tidak hanya akan berdampak bagi Anda tetapi juga orang-orang di sekitar Anda.Â
Jika Anda merasa stres, percaya diri rendah, kekhawatiran yang tinggi, berat badan naik atau turun, sulit tidur atau berkonsentrasi, badan sering pegal, atau bahkan depresi, ini menjadi tanda bagi Anda untuk beralih profesi.Â
Advertisement
Baca Juga
Perasaan ini bisa timbul akibat beberapa hal, misalnya lingkungan kerja yang tidak nyaman, bos atau rekan kerja yang menyulitkan, atau merasa buta arah atas perjalanan karier Anda.
Mengubah karier bukan berarti Anda harus beralih ke industri pekerjaan lainnya. Ini bisa berarti Anda pindah ke perusahaan lain dengan industri yang sama. Namun, keputusan ini juga harus diambil secara hati-hati.
Analisis masalah apa yang dihadapi di tempat kerja dan bagaimana Anda mencoba menyelesaikan masalah tersebut. Pikirkan kemungkinan Anda untuk berhadapan dengan masalah yang sama di tempat kerja baru. Setelah itu, barulah ambil keputusan. Mengutip Lifehack, ini 6 cara mengubah karier dengan tepat:
1. Buat rencana karier
Sebuah rencana karier memiliki tenggat waktu dan langkah-langkah spesifik yang harus diambil. Ini bisa berarti belajar keahlian baru, bahasa baru, memperluas jaringan, atau menyelesaikan isu-isu yang biasanya dihadapi di tempat kerja.
Simpan rencana tersebut di dompet Anda sebagai motivasi untuk terus meningkatkan jenjang karier dan menghindari kehidupan profesional yang stagnan.
2. Pertimbangkan pilihan-pilihan yang ada
Pilihan-pilihan ini bisa berarti Anda membuat daftar pekerjaan yang berhubungan dengan gelar atau pekerjaan-pekerjaan Anda sebelumnya. Anda tidak harus terkunci pada satu jenis pekerjaan. Pada akhirnya pilihlah pekerjaan dan jabatan yang membuat Anda merasa senang dan puas.
Advertisement
3. Buat daftar pro dan kontra
Buat bagan analisis SWOT (strengths, weakness, opportunities, and threats) dan tulis kelebihan, kelemahan, peluang, dan halangan yang Anda miliki.
Misalnya faktor kondisi finansial, kompetisi dengan pelamar lain, lokasi tempat kerja, pencapaian, dan pendidikan. Ini akan menjadi cetakan biru (blueprint) Anda untuk membuat target yang realistis.
4. Cari mentor atau pelatih karier
Seorang mentor yang bekerja pada posisi yang Anda ingin bisa berbagi pro dan kontra memiliki pekerjaan tersebut. Tanyakan pertanyaan-pertanyaan yang bisa membantu Anda seperti apa yang dibutuhkan agar sukses pada posisi itu dan kualifikasi apa yang dibutuhkan.
Tanyakan juga masalah dan tantangan yang biasanya akan dihadapi dalam posisi itu, dan bagaimana pekerjaan tersebut bisa membantu jenjang karier Anda.
5. Jadi sukarelawan
Pilih posisi sukarelawan yang serupa dengan posisi pekerjaan yang Anda inginkan. Dengan begitu, Anda bisa mendapat gambaran peranan dalam pekerjaan tersebut dan kemampuan Anda menangani posisi itu.Â
Selain itu, menjadi sukarelawan juga bisa memberikan Anda keahlian-keahlian yang berguna bagi karier, seperti kepemimpinan dan kerja sama tim.
6. Siapkan alat yang dibutuhkan
Tanyakan alat-alat apa saja yang dibutuhkan untuk mengubah karier. Tanyakan ini kepada mentor atau teman Anda. Untuk mengoptimalkan CV dan resume, Anda juga bisa mencari asisten karier profesional.Â
Pertimbangkan beberapa alat yang bisa Anda gunakan misalnya mesin pencari. Lakukan riset terhadap diri Anda secara online untuk memastikan tidak ada konten-konten yang tidak profesional yang bisa dilacak oleh tempat Anda akan melamar.Â
Siapkan profil LinkedIn dan portofolio yang jelas. Pastikan portofolio Anda bisa diakses secara online. Bawa juga portofolio itu saat melakukan wawancara atau pertemuan. Terakhir, siapkan cover letter yang akan membuat Anda menonjol di mata perekrut.
Berpindah karier membutuhkan waktu.Temukan lapangan pekerjaan yang paling sesuai dengan keahlian Anda. Dengan memahami langkah-langkah ini, Anda bisa membuat keputusan karier yang terbaik bagi diri Anda. (Felicia Margaretha)
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement