Sukses

Cek 5 Pesawat Boeing 737 Max 8 Lion Air, Ini Hasil Temuan Kemenhub

Kemenhub telah melakukan pemeriksaan terhadap pesawat Boeing 737-Max 8 usai kecelakaan jatuhnya Lion Air JT-610.

Liputan6.com, Jakarta - Pemeriksaan pesawat Boeing 737-Max 8 milik Lion Air oleh Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan telah dilakukan usai kecelakaan JT-610 di Tanjung Karawang, Jawa Barat pada 29 Oktober 2018. Hasilnya, semua pesawat Max 8 mili Lion Air dinyatakan layak terbang.

Namun kemenhub tak berhenti disitu, pihaknya kembali melakukan pengecekan dengan model ramp check. Hingga hari ini telah dilakukan ramp check di lima pesawat Boeing 737-Max 8. Berbeda dengan pemeriksaan awal, kali ini ada beberapa temuan di beberapa pesawatnya.

Berikut hasil temuannya:

1. Operator: Lion Air

Registrasi: PK - LQQ

Type: B737-8MAX

Flight No: JT797 / JT794

Rute: UPG - CGK - UPGS/N: 43001

Keterangan: tidak ada temuan

2. Operator: Lion Air

Registrasi: PK - LQK

Type: B737-8MAX

Flight No: JT 041

Rute: DPS- CGK - RONS/N: 42985

Keterangan: terdapat temuan dengan kategori Minor yaitu ditemukan isolasi pada satu static discharge di Horizontal stabilizer sebelah kiri terkelupas.

Perbaikan: Dilakukan penggantian static discharge.

 

2 dari 3 halaman

Selanjutnya

3. Operator: Lion Air

Registrasi: PK - LQM

Type: B737-8MAX

Flight No: JT 989 / JT 385

Rute: BTH-MES- PKUS/N: 42994

Keterangan: tidak ada temuan

4. Operator: Lion Air

Registrasi: PK - LQLType: B737-8MAX

Flight No: JT 385 / JT 3847

Rute: BTJ – MES -PLMS/N: 42986

Keterangan: Tidak ada temuan

 

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

5. Operator: Lion Air

Registrasi: PK - LQI

Type: B737-8MAX

Flight No: JT123

Rute: TKG - CGK/RONS/N: 42997

Keterangan: Check MFD (Multifunction Display), ditemukan message faultStart Power Unit Show High Temperature”, telah dilakukan rectification dan perlu dilakukan pergantian komponen “start converter unit”, problem insert to DMI Cat “C”.

"Pemeriksaan terhadap pesawat Boeing 737-8 MAX lainnya akan dilanjutkan di Bandar Udara Soekarno Hatta, Kualanamu dan Ngurah Rai Bali sesuai dengan jadwal penerbangan pesawat tersebut," kata Pelaksana Tugas Dirjen Perhubungan Udara Pramintohadi Sukarno, Jumat (2/11/2018).