Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) meraih laba sebesar Rp 335,53 miliar hingga September 2018. Laba tersebut naik 63,62 persen dari Rp 205,07 miliar hingga akhir September 2017.
Berdasarkan dari laporan keuangan September 2018 di Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis Jumat (2/11/2018), pendapatan konsolidasi PT Adhi Karya Tbk mencapai Rp 9,43 triliun selama periode Januari hingga September 2018. Capaian tersebut meningkat 8,23 persen dari Rp 8,71 triliun pada Januari-September 2017.Â
 Dari total pendapatan konsolidasi ADHI pada kuartal III 2018, sebesar Rp 7,84 triliun atau sama dengan 83,12 persen ditopang dari jasa konstruksi. Sekitar Rp 707,83 miliar atau 7,5 persen merupakan sumbangan dari EPC.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, senilai Rp 588,91 miliar atau 6,24 persen berasal dari bisnis properti. Adapun Rp 294,53 miliar atau 3,12 persen dikontribusi oleh sektor investasi infrastruktur.Â
Seiring pendapatan, beban pokok pendapatan naik 3,12 persen dari Rp 7,70 triliun pada Januari-September 2017 menjadi Rp 7,79 triliun pada Januari-September 2018. Namun, laba kotor Perseroan tumbuh 47,07 persen menjadi Rp 1,48 triliun dari Rp 1,01 triliun per September 2017.Â
Beban usaha meningkat 24,5 persen menjadi Rp 456,24 miliar, dari Rp 366,41 miliar. Akan tetapi, perusahaan pelat merah jasa konstruksi itu mencatat laba usaha Rp 1,1 triliun, tumbuh 44,3 persen dari Rp 764,96 miliar pada Januari-September 2017.
Dengan melihat kinerja itu, laba bersih per saham PT Adhi Karya Tbk naik menjadi Rp 94,23 per saham sepanjang sembilan bulan pertama 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 57,59.
Perseroan membukukan liabilitas mencapai Rp 22,23 triliun pada 30 September 2018 dari periode 31 Desember 2017 sebesar Rp 22,46 triliun. Ekuitas perseroan tercatat Rp 6,10 triliun pada 30 September 2018.
Perseroan kantongi kas Rp 1,5 triliun pada 30 September 2018 dari posisi 31 Desember 2017 sebesar Rp 4,13 triliun. Sementara itu, aset Perseroan mencapai Rp 28,339 triliun per September 2018.
Â
Kontrak Baru Adhi Karya Capai Rp 11 Triliun hingga Akhir September
Sebelumnya, kontrak baru yang dibukukan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) hingga September 2018 mencapai Rp 11,4 triliun.
Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Ki Syahgolang Permata menjelaskan, realisasi perolehan kontrak baru Adhi Karya pada September 2018, salah satunya adalah proyek Jalan Lingkar Jatigede senilai Rp 217,4 miliar.
"Kontrak baru tersebut didominasi oleh lini bisnis konstruksi dan energi sebesar 90,7 persen, properti sebesar 8,3 persen dan lini bisnis lainnya sebesar 1 persen," jelas dia dikutip dari keterangan tertulis, Kamis 11 Oktober 2018.
Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru dari pemerintah tercatat sebesar 25,1 persen, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar 26,7 persen, dan swasta atau lainnya sebesar 48,2 persen.
Berdasarkan tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung sebesar 64,6 persen, proyek jalan dan jembatan sebesar 19,7 persen, dan proyek infrastruktur lainnya sebesar 15,7 persen.Â
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement