Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, pada kuartal III 2018 konsumsi rumah tangga tumbuh 5,01 persen (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode sama di 2017 yang sebesar 4,93 persen.
"Konsumsi rumah tangga ini lebih tinggi dari kuartal III 2017‎," ujar ‎Kepada BPS Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Senin (5/11/2018).
‎Dia mengatakan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga ini didorong oleh penjualan eceran yang tumbuh 4,21 persen. Hal ini menguat dari kuartal III 2017 yang tumbuh 0,13 persen.
Advertisement
Baca Juga
‎"Konsumsi rumah tangga ini masih kuat, ada beberapa fenomena yang menguatkan, seperti penjualan eceran tumbuh 4,21 persen. Ini bagus. Seperti untuk penjualan makanan dan minuman, sandang, rekreasi, BBM," ujar dia.
Selain itu, penjualan wholesale mobil penumpang juga tumbuh 8,4 persen. Ini menguat dari kuartal III 2017 yang sebesar 1,17 persen.
"Impor barang konsumsi juga masih kuat. Kalau tidak ada permintaan tidak mungkin ada impor barang konsumsi. Penjualan mobil penumpang masih bagus, sepeda motor masih bagus," ungkap dia.
Sementara total nilai transaksi kartu kredit, kartu debit dan uang elektronik tumbuh 11,94 persen. Angka ini menguat dibandingkan kuartal III 2017 yang tumbuh 11,05 persen.
‎"Total nilai transaksi kartu kredit, kartu debit tumbuh 11,94 persen, lebih tinggi dari periode yang sama di 2017," kata dia.
Secara umum, komponen pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal III 2018 antara lain makanan dan minuman (selain restoran) 5,21 persen; pakaian, alas kaki dan jasa perawatannya 4,45 persen; perumahan dan perlengkapan rumah tangga 4,01 persen; kesehatan dan pendidikan 5,06 persen; transportasi dan komunikasi 5,68 persen; restoran dan hotel 5,69 persen; dan lainnya 1,84 persen.
Â
Reporter: Anggun P.Situmorang
Sumber: Merdeka.com
BPS: Ekonomi RI Tumbuh 5,17 Persen pada Kuartal III 2018
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2018 sebesar 5,17 persen. Angka ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya 5,06 persen.
"Pertumbuhan ekonomi ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kuartal III 2017 sebesar 5,06 persen," ujar Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Senin 5 November 2018.
Suhariyanto menjelaskan meski lebih tinggi jika dibandingkan periode sama 2017, angka ini lebih rendah jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2018 yang tercatat 5,27 persen.
"Kita masih punya satu triwulan lagi hingga akhir tahun. Kalau itu bagus kami harap pertumbuhan ekonomi secara tahunan bagus," ujar dia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement