Sukses

BI Prediksi Ekonomi RI Tumbuh Sesuai Target di Kuartal IV

Ekonomi Indonesia diprediksi masih akan terus membaik dengan dorongan dari berbagai faktor penggerak roda perekonomian.

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2018 akan sesuai target yaitu sebesar 5,0 persen - 5,4 persen.

"Mungkin kita di situ (target), kami masih lihat perkiraan kami di situ karena kami lihat secara overall keseluruhan tahun, mungkin perbaikan di kuartal IV sendiri," kata Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo di Jakarta, Selasa (6/11/2018).

Dia mengungkapkan pertumbuhan ekonomi kuartal IV akan relatif sama dengan kuartal III. Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III-2018 sebesar 5,17 persen. 

"Kami masih perkirakan kuartal IV relatif sama dengan kuartal III untuk pertumbuhan ekonomi," ujar dia.

Ekonomi Indonesia diprediksi masih akan terus membaik dengan dorongan dari berbagai faktor penggerak roda perekonomian.

"Domestic demand masih jadi motor perekonomian, begitu juga dengan ekspor dan investasi masih tinggi. Kalau bicara net ekspor dari eksternal demand masih di posisi net minus, karena pertumbuhan impor di atas ekspor. Meskipun ekspor sebenarnya sudah tumbuh, tapi kecepatannya di bawah impor," dia menandaskan.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

2 dari 2 halaman

Menko Darmin: Jangan Bilang Pertumbuhan Ekonomi Terpusat di Jawa

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis struktur pertumbuhan ekonomi Indonesia secara spasial pada kuartal III 2018 masih didominasi oleh provinsi di Pulau Jawa. Wilayah ini memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 58,57 persen.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, pertumbuhan ekonomi antara Jawa dan luar Jawa memang memiliki segmen yang berbeda. Jawa sendiri lebih berorientasi terhadap industri dan pertanian.

"Jangan bilang terpusat di Jawa dong. Pertumbuhan kita itu memang gini, pertumbuhan antara luar Jawa dan jawa itu, itu memang tergantung situasi. Jadi ekonomi kita itu, Jawa pertanian dan industri," ujar Darmin di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (6/11/2018).

Berbeda dengan Jawa, daerah lain lebih berorientasi terhadap pertanian dan Sumber Daya Alam (SDA). Sehingga, begitu terjadi goncangan harga komoditas akan langsung berdampak terhadap ekonomi luar Jawa.

"Luar Jawa itu pertanian dan SDA. Jadi kalau harga komoditi perkebunan misalnya belum membaik memang, luar Jawa itu sedikit akan tertinggal, sedikit. Tapi ya tidak banyak," jelasnya.

Mantan Direktur Jenderal Pajak tersebut menambahkan, saat ini harga SDA memang sudah mulai mengalami perbaikan. Namun untuk perkebunan masih stagnan atau belum ada kenaikan yang cukup positif.

"SDA itu pertambangan sebenarnya mulai membaik, tapi perkebunan belum. Jadi sudah lah enggak usah selalu dilihat perbedaannya ya ini berganti-ganti," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com