Sukses

Pesawat R80 Dirancang Mampu Angkut 100 Penumpang

Dalam hal teknologi, pesawat R80 dirancang mampu menghemat bahan bakar.

Liputan6.com, Jakarta Pesawat R80 yang merupakan inisiasi BJ Habibie terus digarap. Saat ini, selain mencari sumber pendanaan, PT Regio Aviasi Indistri tengah melakukan pengujian sistem pesawat yang akan dipakai.

Komisaris RAI Ilham Akbar Habibie mengatakan pesawat ini didesain untuk penerbangan sipil yang akan memiliki teknologi dan kebutuhan pasar dalam 5-10 tahun ke depan.

"Untuk kebutuhan pasar hingga 10 tahun ke depan itu, pesawat ini mampu di-upgrade hingga bisa menampung 100 penumpang. Awalnya kita memang buat untuk 80 penumpang dulu," kata Ilham di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (9/11/2018).

Di kelasnya, saat ini pesawat ATR 72 masih cukup dominan. Namun R80 ini menawarkan beberapa hal kelebihan, seperti mampu mengangkut jumlah penumpang lebih banyak.

Dalam hal teknologi, pesawat ini dirancang mampu menghemat bahan bakar. Dengan begitu, efisiensi bisa didapatkan maskapai penerbangan yang menggunakannya.

"Kita terus merancang pesawat ini dan mencari berbagai mitra untuk produksinya. Karena PTDI tidak akan bisa membuat semua bagian pesawat ini, mungkin hanya beberapa," ucapnya.

Meski saat ini sudah banyak pihak yang menyatakan minatnya untuk membeli, Ilham memperkirakan pesawat ini baru bisa diproduksi 5-6 tahun ke depan. 

2 dari 2 halaman

Intip Keunggulan Pesawat R80 Dibanding ATR dan Bombardier

Pesawat R80 garapan PT Regio Aviasi Industri (RAI) memiliki keunggulan yang tidak dimiliki pabrikan pesawat lain. Moda transportasi udara ini diciptakan untuk menjangkau wilayah kepulauan.

Komisaris RAI, Ilham Habibie, mengatakan sebagai pesawat bermesin baling-baling, R80 memiliki saingan, di antaranya ATR dan Bombardier Dash-8. Namun dia optimistis pesawat R80 bisa memenangkan persaingan dengan pesawat asal Prancis dan Kanada tersebut.

Hal yang membuat ‎putra Presiden Ke-3 B.J Habibie ini yakin adalah keunggulan pesawat R80 yang tidak dimiliki pabrikan pesawat lain, yaitu kapasitas pesawat ini bisa ditumpangi 80 sampai 100 orang untuk pesawat jarak pendek.

"Ini di dunia belum ada, karena 80-100 (penumpang) itu strategi kita. Membuat satu produk yang sebetulnya belum ada," kata Ilham saat ditemui di Perpustakaan Habibie Ainun, Kawasan Patra Kuningan, Jakarta, Kamis (22/2/2018).

Ilham Habibie mengungkapkan, ‎dengan digerakkan mesin turboprop, konsumsi bahan bakar pesawat R80 jauh lebih irit 20 persen ketimbang pesawat bermesin jet. Hal ini tentunya jadi pertimbangan maskapai untuk membeli pesawat R80, karena efisiensi bahan bakar dapat membuat perusahan semakin untung.

"Kalau menurut saya minimal 20 persen irit, itu cukup berarti. Karena laba perusahaan sangat sedikit, kompetisi ketat, sehingga mereka harus bisa berhemat‎," tuturnya.

Untuk kenyamanan penumpang, pesawat R80 dilengkapi dengan sistem penyesuaian udara, sehingga tekanan udara di kabin pesawat tetap stabil tidak terpengaruh ketinggian pesawat. Hal ini tidak seperti pesawat jarak dekat berbadan kecil, yang tidak memiliki sistem tersebut.

Â