Liputan6.com, Jakarta - Menjadi pemimpin tidak hanya butuh fokus pada bagaimana mencitrakan diri di hadapan bawahan. Ada pula momen-momen penting yang tak boleh diabaikan agar bawahan bisa lebih menghormati dan setia kepada pemimpin.
Baca Juga
Advertisement
Sebut saja bila pegawai sakit atau menghadapi meninggalnya seseorang yang mereka sayangi. Bila pemimpin tidak peka seperti hanya memberi sedikit cuti, hasilnya tak hanya membuat kurangnya produktivitas pegawai, tetapi bisa membuat bawahan kesal. Kondisi ini ujung-ujungnya malah merugikan perusahaan.
Dilansir dari The Ladders, berikut tiga momen yang harus diperhatikan pemimpin. Kebijakan yang diambil saat menghadapi tiga momen ini bisa membuat diri seorang pemimpin kian mendapatkan rasa hormat dari bawahan, atau sebaliknya.
1. Kelahiran bayi
Pegawai yang akan atau baru memiliki bayi menjadi momen pertama yang harus diperhatikan seorang pemimpin. Bila nisa ajak bawahan makan siang bersama. Ajak pegawai untuk membahas kekhawatiran yang mungkin dirasakan jelang kelahiran sang buah hati.
Bila perlu, pajang foto sang bayi di kantor, dan rayakan kelahiran itu dengan kolega di kantor. Atau agar lebih intim, kirimkan kepada pegawai yang baru punya bayi, berupa foto dirimu dan pegawai lainnya sambil membawa tulisan "Congratulations!"
Advertisement
2. Kematian
Kematian tidak sekadar berduka dan kehilangan orang yang penting dalam hidup. Terkadang ini diikuti kecemasan berupa masalah keluarga, medis, dan finansial yang akan dihadapi.
Jika pegawai harus kembali kerja terlalu cepat, mereka pasti tidak akan sempat memproses trauma menghadapi kematian tersebut. Adapula hal lain menyangkut keadaan psikologis dan emosional.
Lantas apa langkah bijak yang harus dilakukan sebagai pemimpin?. Berikan waktu setidaknya seminggu kepada bawahan untuk berduak.
Selain itu, kirimkan makanan dan bunga dukacita. Jika sempat turut menghadiri pemakaman, dan berikan dahulu jam kerja yang fleksibel ketika mereka baru kembali. Lakukan ini, dan pegawai tidak akan lupa akan kesetiaan yang Anda berikan di masa-masa sulit ini.
3. Liburan
Ketika pegawai bersiap cuti dan berlibur, pastikan rencana apa saja yang akan Anda lakukan agar bawahan bisa liburan dengan tenang.
Tanya jadwal terkait proyek yang harus pegawai ingin selesaikan sebelum cuti. Kemudian putuskan siapa yang akan mengerjakan tugas pegawai yang cuti, dan jelaskan kepada semua anggota tim mengenai peralihan tugas ini agar mereka tidak khawatir.
Kemudian bila mereka kembali dari berlibur, sambutlah saat di kantor.
Advertisement