Sukses

Kemendag Yakin 5.000 Pasar Tradisional Terbangun di 2019

Pembangunan pasar tradisional ini dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam Nawa Cita.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perdagangan (Kemendag) optimis 5.000 pasar tradisional terbangun sampai akhir 2019. Pembangunan pasar tradisional ini dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam Nawa Cita.

Sekretaris Jenderal Kemendag Karyanto Suprih mengatakan, saat ini pasar tradisional yang sudah terbangun lebih dari 4.000 unit di seluruh Indonesia. Pada 2019 pembangunannya akan bertambah menjadi 5.000 unit sesuai target Nawa Cita.

"Total pasar yang dibangun 2019 harus membangun 5.000 sampai 2019, sekarang sudah 4.000-an‎," kata Karyanto, di Jakarta, Selasa (13/11/2018).

Menurut Karyanto, meski alokasi anggaran Kemendag untuk membangun ‎pasar dikurangi, tetapi instansinya menggunakan instrumen keuangan lain agar pembangunan 5.000 unit pasar dapat terealisasi pada 2019.

"Pasar 2019, 5.000 pasar, data terakhir sejak anggran berkurang tapi kita ada instrumen dana alokasi khusus yang ditetapkn Kementerian Keuangan," tuturnya.

Karyanto melanjutkan, untuk mengatasi terbatasnya anggaran Kementerian Perdagangan‎ dalam membangun pasar tradisional. Pembangunan pasar juga dilakuan Kementerian lain, yaitu Kementerian Koperasi dan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Pembangunan tidak dilakukan Kementerian Perdagangan saja, PUPR dan koperasi," tandas dia.

2 dari 2 halaman

Pangkas Distribusi, Asosiasi Pedagang Ingin Dirikan Sentra Pasokan

Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) berupaya membantu pemerintah dalam mengamankan pasokan dan memangkas distribusi bahan pokok.

Ketua Bidang Litbang APPSI Rizal E Halim mengatakan, saat ini pihaknya berencana untuk membangun sentra pedagang pasar. Hal ini diyakini dapat memberikan sumbangan optimal dalam upaya menjaga harga bahan pokok yang rendah dan stabil.

"Sementara, lagi konsep sudah dibuat. Masih membutuhkan dukungan banyak pihak, karena bukan bisnis murni ya. Fasilitasi sebagai pusat distribusi," kata dia, di Jakarta, Jumat (19/10/2018).

Dia menjelaskan, nantinya pedagang pasar, khususnya anggota APPSI tidak perlu lagi melalui jalur panjang untuk mendapatkan bahan pokok untuk dijual kepada masyarakat.

Pihaknya pun sudah menjalin komunikasi dan kerja sama dengan berbagai stakeholder terkait, baik pemerintah maupun dari sektor dunia usaha.

"Kita sudah kerja sama dengan Bulog Kemendag, beberapa Pemda ya DKI, Jawa Barat. Kita sudah diskusi," jelasnya.

Dia menjelaskan sejauh ini pihaknya masih membahas terkait mekanisme pengumpulan bahan baku dari produsen serta merancang proses distribusi barang agar betul-betul efisien dan tidak malah memberatkan baik pedagang maupun petani.

"Pertama kita ambil ke Petani. Proses pembayaran bagaimana itu yang masih dicari polanya," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Umbu

Sumber : Merdeka.com