Sukses

Adira Finance Bakal Selektif Terapkan Kebijakan Uang Muka 0 Persen

Kemungkinan besar DP nol persen ini nantinya akan diberikan kepada konsumen tertentu.

Liputan6.com, Jakarta - Rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan aturan revisi POJK Nomor 29/POJK.05/2014 mengenai penyelenggaraan usaha perusahaan pembiayaan terus bergulir. Otoritas sektor keuangan ingin menggairahkan industri multifinance (pembiayaan) dengan mengeluarkan aturan terkait uang muka atau down payment (DP) nol persen pembelian kendaraan bermotor.

Direktur Utama PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) Hafid Hadeli menyatakan, aturan uang muka 0 persen ini sangat terkait dengan potensi kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). Oleh karena itu, setiap perusahaan pembiayaan pasti akan menentukan kebijakan masing-masing karena tak ingin terjadi pembengkakan angka NPL. 

"DP nol persen itu kan kalau aturannya dikaitkan dengan NPL. Sebetulnya kami bisa nelakukan itu tapi diserahkan kepada kebijakan masing-masing perusahaan. Jadi apakah perusahaan itu mau atau bisa ikut atau tidak iya tergantung dari kebijakan menyetujui konsumen," kata Hafid saat ditemui di Jakarta, Selasa (13/11/2018).

Hafid mengatakan kemungkinan besar DP nol persen ini nantinya akan diberikan kepada konsumen tertentu. Ini dilakukan untuk mengurangi tingkat risiko terhadap kredit macet, sehingga keuangan perusahaan diyakini akan tetap sehat.

"Ada konsumen tertentu misalnya ya konsumen perusahaan. Perusahaannya harus perusahaan bagus DP bisa nol persen. Tapi kalau konsumen perorangan mungkin akan berisiko sekali untuk DP nol persen," katanya.

"Untuk beberapa nasabah khusus yang memang bagus bisa saja kita lakukan. Sesuai dengan risiko masing-masing," tutupnya.

2 dari 2 halaman

Kiat Mendapatkan Kredit Mobil Baru dengan Cicilan Ringan

Meski transportasi publik yang nyaman seperti busway dan commuter line sudah tersedia, tetap saja mendorong masyarakat perkotaan di Indonesia melirik pembelian mobil pribadi. Mobil pribadi dinilai sebagai jawaban atas kebutuhan beraktivitas yang lebih nyaman, terutama untuk kebutuhan keluarga di akhir pekan.

Apalagi di akhir tahun seperti sekarang ini, produsen mobil kerap menawarkan promo menarik kepada para calon pembeli. Banyak konsumen yang akhirnya tertarik untuk membeli mobil baru. 

Di Indonesia, minat orang terhadap mobil pribadi juga didorong oleh menjamurnya bisnis transportasi online. Banyak orang akhirnya tertarik membeli mobil untuk modal usaha sebagai driver online. Hal itu dipermudah juga dengan banyaknya penawaran pembelian mobil secara kredit dengan uang muka ringan.

Nah, bila Anda saat ini hendak membeli mobil memakai fasilitas kredit pembelian kendaraan bermotor (KKB), pastikan lebih dulu apakah keuangan Anda sudah siap menanggung beban cicilan kredit? Supaya keputusan pengajuan pinjaman pembelian kendaraan tidak membuat keuangan berantakan.

Pertimbangkan kembali apakah jumlah cicilan nanti tidak terlalu membebani. Perhitungkan juga biaya bulanan perawatan mobil apakah keuangan Anda masih bisa menanggungnya kelak? Belum lagi beban pajak tahunan.

Bila memang masih ingin memiliki mobil, Anda bisa menimbang untuk mengambil pinjaman dengan beban cicilan ringan. Simak strategi mudah memilih kredit mobil baru dengan DP murah dari HaloMoney.co.id berikut ini:

1. Pilih kredit mobil baru dari bank ketimbang leasing

Jika mengharapkan cicilan ringan saat mengajukan kredit mobil baru, sebaiknya pilih pembiayaan dari bank saja. Hampir semua bank di Indonesia memiliki produk kredit kendaraan bermotor (KKB) dengan skema pinjaman yang hampir sama. Mengapa disarankan untuk lebih memilih pinjaman dari bank? Sebab biasanya bunganya lebih rendah dibanding leasing atau perusahaan pembiayaan (multifinance). Bunga rendah ini pastinya akan berpengaruh pada jumlah cicilan.

Kekurangan pengajuan kredit mobil baru dengan DP murah melalui bank adalah proses kredit yang memakan waktu lebih lama. Bank rata-rata mematok waktu proses maksimal 14 hari kerja. Namun, sangat mungkin dalam praktiknya lebih lama dari itu tergantung dari kelengkapan dokumen yang diterima oleh bank.

Selain itu, syarat dokumen pengajuan kredit umumnya juga lebih ketat. Tidak semua pengajuan bisa lolos verifikasi kelayakan. Sebab setelah pemenuhan dokumen selesai, seperti slip gaji, keterangan bekerja, kartu keluarga, dan kartu tanda penduduk, pihak bank akan melakukan survei dan merekalah yang akan menentukan apakah nantinya Anda layak menerima kredit. Bank umumnya juga menetapkan uang muka dalam jumlah besar, minimal 30 persen dari nilai total kredit.

Ini berbeda dengan leasing yang umumnya mematok persyaratan lebih longgar dan waktu proses lebih cepat. Uang muka kredit mobil melalui leasing juga bisa lebih kecil. Konsekuensinya, bunga kredit mobil baru melalui leasing umumnya dipatok lebih mahal.

2. Pilih pembayaran uang muka atau down payment lebih besar

Jurus selanjutnya supaya beban cicilan kredit mobil Anda lebih ringan adalah dengan memperbesar porsi uang muka atau down payment (DP). Umumnya bank atau leasing mematok porsi uang muka di atas 10-30 persen.

Kalau memungkinkan memberi DP hingga 40 persen pun juga lebih baik sehingga beban utang tidak terlalu besar. Secara otomatis beban cicilan juga lebih kecil.

Yang perlu Anda ingat, jangan pernah sekali-kali terpikir memakai uang pinjaman untuk kebutuhan uang muka kredit mobil. Kredit mobil adalah kredit konsumtif yang tidak memberikan nilai pertambahan aset secara signifikan layaknya rumah. Selain itu, bila Anda memakai uang pinjaman untuk kebutuhan uang muka, Anda akhirnya harus mencicil untuk dua jenis utang.

Jadi, untuk kebutuhan uang muka kredit mobil baru murah, pastikan Anda memakai uang sendiri, ya. Kalau memang belum memadai, fokuskan menabung untuk DP dengan mengurangi konsumsi barang-barang tersier, seperti pakaian atau pemenuhan kebutuhan hiburan.

3. Lebih baik pilih tenor singkat

Semakin panjang tenor yang diambil tentu saja ada lebih banyak waktu untuk menyicil sehingga beban cicilan jadi ringan, bahkan bisa diangka Rp 1 jutaan asalkan mobil yang dibeli masih di bawah Rp 200 juta. Beberapa leasing ada yang menyediakan tenor kredit mobil sampai 8 tahun. Sedangkan bank umumnya menyediakan tenor pinjaman paling lama 5 tahun.

Tenor cicilan yang panjang bisa membantu beban cicilan supaya lebih murah setiap bulan. Akan tetapi, dengan memiliki tenor pinjaman lebih lama, itu berarti Anda harus rela membayar harga mobil lebih mahal. Anggaplah harga mobil Rp 200 juta. Bila membelinya secara kredit selama 3 tahun dengan bunga 4,25 persen flat per tahun, Anda harus menyetor uang muka sekitar Rp 55,99 juta. Cicilan per bulan menjadi sebesar Rp 4,69 juta. Alhasil, total harga mobil yang Anda bayarkan sampai kredit lunas mencapai Rp 225,12 juta.

Sedangkan bila Anda memilih tenor kredit hingga 5 tahun dengan asumsi bunga yang sama, Anda harus menyetorkan uang muka sekitar Rp 54 juta-an dengan beban cicilan per bulan menjadi Rp 3,03 juta. Sehingga, total harga mobil yang Anda bayarkan hingga kredit lunas mencapai Rp 236,2 juta. Atau, lebih mahal sekitar Rp 11,08 juta.

Di sisi lain, memilih tenor cicilan kredit yang terlalu lama juga sebenarnya kurang ekonomis bagi keuangan Anda. Pasalnya, mobil termasuk aset konsumtif yang semakin menurun nilainya dari tahun ke tahun. Semakin tua usia mobil, semakin banyak pula biaya perawatan yang harus Anda keluarkan.

Tidak seperti kendaraan roda dua yang harga sparepart-nya murah, mobil onderdil mobil jauh lebih mahal. Bagian ban misalnya satu buahnya bisa mencapai Rp 600 ribu. Belum lagi bahan bakar yang mahal semakin menambah pengeluaran bulanan.

4. Pilih mobil sesuai kemampuan kantong

Mobil-mobil yang termasuk low cost green car atau LCGC jadi pilihan tepat jika Anda menginginkan kredit mobil baru dengan cicilan ringan. Harganya masih berada dikisaran 150 juta. Memang kini harga mobil LCGC terus naik dan hampir menyamai MPV namun tetap terjangkau untuk kalangan menengah. Brio Satya, Daihatsu Ayla, dan Toyota Agya merupakan mobil yang termasuk LCGC.

Dari segi performa mesin, memang LCGC tidak bisa secepat dan segarang MPV, selain itu biasanya hanya 4 seater. Namun mobil jenis ini cocok untuk kalangan muda berpenghasilan menengah yang tinggal di perkotaan. Tak usah malu menggunakan mobil yang terkenal murah ini karena hampir semua generasi Milleniall justru memilih LCGC sebagai kendaraan pilihan.

 

Video Terkini