Sukses

Ingin Merek Anda Dikenal? Lakukan Langkah Ini

Ingin merek Anda terlihat lebih menonjol dari kompetitor? Pastikan Anda menawarkan pengalaman konsumen yang shareable.

Liputan6.com, Jakarta - Media sosial saat ini sudah semakin banyak digunakan oleh banyak orang. Di Indonesia sendiri, jumlah pengguna media sosial mencapai 49 persen dari total jumlah penduduk, lebih tinggi dari rata-rata global yang berada di angka 42 persen. 

Bahkan, Indonesia menjadi negara ke-4 dengan jumlah pengguna Facebook terbanyak. Munculnya media sosial ini membuat pengertian status sosial menjadi bergeser.

“Saat ini, status tidak lagi tentang membeli barang-barang mahal, tetapi juga bisa mengenai jumlah followers atau likes di Instagram,” ujar Asia Head of Trends & Insights TrendWatching Acacia Leroy pada Global Trend Event di Jakarta, Selasa (13/11/2018). 

Ini kemudian mendorong munculnya budaya berbagi momen atau pengalaman di media sosial. Melihat tren ini, menciptakan pengalaman konsumen (customer experience) yang shareable menjadi strategi vital bagi sebuah brand atau merek.

“Setiap bagian dari pengalaman konsumen Anda saat ini bisa menjadi momen yang bisa dibagikan karena semua orang membagikan kehidupan mereka di media sosial,” tutur Acacia. 

“Oleh karena itu, setiap bagian dari brand Anda harus didesain untuk menjadi pengalaman yang bisa dibagikan,” terusnya.

2 dari 2 halaman

Lebih dari Sekadar Foto

Salah satu cara paling populer yang banyak dilakukan untuk mengkapitalisasi tren ini adalah dengan mendirikan instalasi pop-up dimana pelanggan bisa berfoto.

Ini merupakan salah satu cara paling mudah bagi brand untuk mendapatkan publisitas. Namun, pengalaman seperti ini juga dipandang kurang otentik. Oleh karena itu, perusahaan harus bisa mencari alternatif untuk menciptakan pengalaman konsumen yang orisinal.

Acacia mengambil contoh surat kabar Tokyo Shimbun yang menerbitkan koran berukuran mikro sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran akan kaum termarginalkan. Ada juga Kolibri yang meluncurkan minuman yang memungkinkan konsumennya untuk meyesuaikan kadar gula pada minuman mereka.

“Jadi fungsionalitasnya didesain supaya tidak hanya terlihat bagus di foto, tetapi juga memiliki cerita dibaliknya,” jelasnya. (Felicia Margaretha)