Liputan6.com, Jakarta - Tim induk usaha (holding) BUMN Perumahan dan Pengembangan Kawasan berinisiatif untuk menggarap kota mandiri atau megatownship yang selama ini banyak dikerjakan kontraktor swasta. Rencananya, proyek ini akan mulai bergerak pada 2020.
Direktur Human Capital and Business Development PT Wijaya Karya (Wika), Novel Arsyad, mengatakan, Holding BUMN Perumahan dan Pengembangan Kawasan siap menumbuhkan kota mandiri yang merupakan kompilasi dari berbagai proyek pembangunan seperti hunian hingga tempat perbelanjaan.
"Kalau bicara megatownship, kita sudah bicara mixus (miksasi). Contoh BSD. Itu belum ada BUMN yg bisa melakukan itu. Lihat saja BSD, segala fasilitas ada. Nanti kemudian kita akan masuk ke kawasan industri," jelas dia di Jakarta, Kamis (15/11/2018).
Advertisement
Baca Juga
Untuk kesiapan lokasi, dia menyebutkan, kawasan di area Pulau Jawa sudah terbilang siap lantaran telah ditunjang kelengkapan jalur transportasi semisal jalan tol.
"Lokasinya sudah cukup banyak. Kalau bicara jalan tol yang ada di Jawa cukup banyak. Sehingga dengan koneknya tol di selatan dan utara Jawa sampai Jakarta, banyak lokasi yang bisa kita manfaatkan," paparnya.
"Kalau bicara area, yang sudah kita data itu lebih dari 20 ribuan hektare. Itu total di Jawa. Kita baru di Jawa. Itu baru pendataan awal dan bisa jadi lebih besar dari itu," dia menambahkan.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Transisi
Sebelum bisa memulai pembangunan, Novel mengatakan, tim harus melaksanakan transisi terlebih dulu untuk kemudian membentuk menjadi satu sub holding. "Dari situ baru kita bergerak ke sana. Mulai bergerak cukup kenceng di 2020," sambungnya.
Dia juga menyatakan, anak usaha dari perusahan induk pun akan ikut masuk dalam proses sub holding dalam pembangunan megatownship pada 2020.
"Itu bertahap. Cuman perkiraan memang di 2020 karena transisi. Kita saat ini stand alone dulu, yang saat ini tetep berjalan. Bagaimana tetep kita lakukan, baru setelah itu bergerak," pungkas dia.
Advertisement