Liputan6.com, Jakarta - Salah satu stereotipe paling umum yang banyak dimiliki orang saat berbicara tentang kepemimpinan adalah bahwa pemimpin sukses biasanya memiliki sifat ekstrovert.
Ini juga berlaku untuk kebalikannya, dimana introvert dipandang sebagai pemimpin yang lebih lemah karena mereka “tidak menyukai orang”.
Advertisement
Baca Juga
Walaupun introvert memang sangat menghargai waktu untuk sendiri, bukan berarti mereka selalu menolak situasi sosial. Ini hanya berarti mereka membutuhkan waktu untuk recharge setelah berada di sekitar banyak orang.
Menyeimbangkan ini bisa menjadi rumit saat Anda memegang posisi pimpinan. Pasalnya, sebagai pemimpin Anda akan menghabiskan sebagian besar waktu menghadiri rapat atau menyusun strategi dengan anggota tim.
Namun tak perlu khawatir, seorang introvert bisa menjadi pemimpin yang efektif ketika mereka dapat memanfaatkan kepribadian yang dimilikinya dengan baik. Bahkan sejumlah riset mengatakan orang introvert berpeluang lebih sukses.
Mengutip Forbes, 6 tips ini dapat membantu para introvert untuk menjadi pemimpin yang sukses.
1. Gunakan keahlian observasi
Manfaatkan kebiasaan dan sikap introvert Anda seperti mengamati dan mendengarkan tim maupun pimpinan senior untuk menciptakan solusi inovatif.
Namun, Anda juga harus ingat untuk membentangkan diri untuk melawan zona nyaman dan mencoba untuk terlibat secara lebih personal dengan orang lain. Ini bisa Anda lakukan dengan mengadakan lebih banyak rapat, menjadi sukarelawan, dan sebagainya.
Juga pastikan untuk membiarkan diri lebih menonjol untuk meningkatkan pengaruh dan kedudukan profesional Anda.
2. Sampaikan gaya kepemimpinan Anda
Terkadang pemimpin introvert disalahpahami sebagai orang yang tidak mau bekerjasama dan lebih suka membuat keputusan sendiri. Ini tidak benar. Pemimpin introvert hanya butuh waktu sendiri untuk berefleksi.
Agar tidak terjadi kesalahpahaman, sampaikan ini dengan jelas kepada anggota tim. Jelaskan bahwa Anda menghargai masukan-masukan mereka, tapi juga butuh waktu untuk mempertimbangkan informasi yang diterima sebelum akhirnya mengambil keputusan.
Advertisement
3. Biarkan kinerja menjadi bukti
Introvert mungkin tidak begitu pandai berbicara atau menyampaikan pemikirannya secara langsung dibanding mereka yang ekstrovert.
Namun, introvert bisa menyiasati hal ini dengan menunjukkan kinerja mereka baik dari sisi bisnis maupun kepemimpinan. Bangun citra diri Anda sebagai orang yang kompeten, kredibel, dan konsisten.
4. Siapkan poin-poin
Introvert biasanya membutuhkan waktu untuk memproses informasi yang mereka terima dan memikirkan apa yang ingin mereka katakan.
Ini kemudian membuat kesempatan berbicara introvert cenderung terabaikan dalam acara atau rapat yang mengharuskan anggotanya memberi respons dengan cepat.
Maka itu, usahakan untuk mendapat agenda lebih awal agar Anda bisa memikirkan topik-topik yang akan dibahas sebelum rapat. Tuliskan pemikiran Anda dan siapkan poin-poin yang ingin disampaikan.
5. Buat rapat individu atau rapat kecil
Introvert mendapat energi saat memiliki waktu sendiri, sementara ekstrovert mendapat energi saat berada di sekitar orang. Keduanya bisa menjadi strategi yang efektif, asal Anda tahu cara memmenyalurkannya dengan tepat.
Buat rapat kecil-kecilan, misalnya saat makan siang dengan salah satu atau sejumlah anggota tim Anda. Bisa juga dengan membuat pertempuan kecil untuk para pimpinan dengan kepribadian introvert sehingga mereka bisa menyampaikan pemikiran mereka dengan jelas.
5. Beri jarak bagi rapat-rapat besar
Pastikan Anda tidak memadatkan terlalu banyak agenda rapat dalam satu hari atau satu minggu. nBeri jarak antara rapat-rapat dan konferensi sehingga Anda bisa produktif sekaligus menikmati waktu sendiri. Ini juga untuk menghindari Anda merasa kelelahan dan tertekan. (Felicia Margaretha)
Advertisement