Sukses

Genjot Program Sejuta Rumah, Ini Terobosan Pemerintah

Apa kabar program sejuta rumah yang dicanangkan pemerintah?

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah bersama dengan para pengembang dan juga perbankan tengah berupaya meningkatkan realisasi Program Sejuta Rumah (PSR).

Pada tahun 2015 tercatat pelaksanaan pembangunan perrumahan sebanyak hampir 700 ribu unit, kemudian pada tahun 2016 meningkat menjadi lebih dari 800 ribu unit, sedangkan pada tahun 2017 meningkat menjadi lebih dari 900 ribu unit. Dan pada tahun 2018 ini realisasi PSR bisa dia atas 1 juta unit.

Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi AH mengungkapkan, setidaknya ada berbagai terobosan yang dilakukan pemerintah untuk merealisasikan targetnya itu dan juga supaya lebih banyak lagi di tahun depan.

"Kami merasakan bahwa kinerja PSR masih belum optimal, untuk itu kita perlu mengupayakan bersama beberapa terobosan untuk mengatasi tantangan ke depan," kata Khalawi di REI Mandiri Property Expo, Jakarta Convention Centre (JCC), Sabtu (16/11/2018).

Adapun beberapa terbosan program rumah tersebut diantara lain, pertama, Kementerian PUPR memperkenalkan fasilitas kredit mikro perumahan, pola kepemilikan rumah dengan sewa beli, tabungan perumahan rakyat, serta Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan.

Kedua, Kementerian PUPR juga terus mendorong pemanfaatan tanah negara dan tanah telantar untuk pembangunan perumahan. Ketiga, pengembangan perumahan dengan menggunakan konsep mixed-use. Keempat, mendorong dukungan Kementerian BUMN dalam membangun perumahan.

Dam ke lima, pengembangan pembangunan rumah yang diintegrasikan dalam pola Transit Oriented Development (TOD).  "Saat ini antara lain telah dilakukan kerjasama antara Perum Perumnas dengan PT Kereta Api Indonesia untuk mengembangkan kawasan sekitar stasiun kereta Tanjung Barat di Jakarta Selatan dengan konsep TOD," ucap dia.

Selain itu masih ada terobosan yang lain, seperti diantaranya pengefektifan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bidang perumahan di provinsi dan kabupaten/kota, mengembangkan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dalam pembangunan perumahan dan mendorong skema-skema kreatif dalam pembiayaan perumahan, hingga Merevisi regulasi terkait penyelenggaraan perumahan layak huni yakni revisi Kepmenkimpraswil Nomor 403/KPTS/M/2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat.

2 dari 2 halaman

Cari Rumah? Yuk Hadiri REI Mandiri Property Expo 

Real Estate Indonesia (REI) bekerjasama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk hari ini resmi membuka pameran perumahan bertajuk REI Mandiri Property Expo. 

Perhelatan yang diadakan pada 17-25 November 2018 di Jakarta Convention Center (JCC) itu akan diikuti oleh 40 group pengembang dengan total kurang lebih 125 proyek perumahan. 

Dalam pameran ini banyak tipe perumahan yang ditawarkan bagi masyarakat, khususnya para generasi milenial. Banyak diskon dan tipe rumah yang ditawarkan mulai dari Rp 100 jutaan.

"Kami menargetkan pencairan Mandiri KPR melalui Proyek Developer peserta expo sebesar Rp 200 miliar hingga akhir tahun. Dengan adanya acara ini kami harapkan bisa menopang target ini," kata Direktur Retail Banking Bank Mandiri Donsuwan Simatupang di JCC, Sabtu (17/11/2018).

Tidak hanya rumah dengan harga murah, di pameran ini, Bank Mandiri menawarkan KPR milenial. Yang spesial KPR milenial ini ditawarkan dengan suku bunga 6,5 persrn fixed 5 tahun. 

Selain itu, untuk KPR milenial ini memiliki limit yang lebih besar dan jangka waktu kredit lebih panjang. Harapannya generasi milenial dapat lebih mudah memiliki rumah.

”Generasi milenial merupakan generasi yang dinamis dan mengejar sukses di usia muda, namun lebih memilih menyisihkan penghasilannya untuk gaya hidup dibandingkan membeli properti. Nah, lewat program ini kami sekaligus ingin mengedukasi mereka untuk menggunakan uangnya secara bijak," ujar Donsuwan.

Secara keseluruhan, sampai akhir 2018, Mandiri berharap dapat menyalurkan kredit ke sektor property dengan pertumbuhan sebesar dua digit dibandingkan tahun sebelumnya. 

Sampai Oktober 2018 sendiri, Bank Mandiri mampu menyalurkan kredit ke sektor property hingga Rp 42 triliun, naik 7,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.