Liputan6.com, Jakarta - PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) siap kembali mengudara pada 2019. Ini karena Merpati Airlines telah mendapatkan komitmen suntikan modal dari Intra Asia Corpora sebesar Rp 6,4 triliun.
Mantan Komisaris Utama Merpati Said Didu mengatakan dia 'angkat topi' terhadap langkah bisnis yang diambil investor untuk menyuntikkan dana ke Merpati. Menurut dia, hal tersebut merupakan langkah yang berani.
"Bagi saya, ada orang yang mau mengoperasikan Merpati kembali adalah suatu yang mengagetkan dan mengejutkan saya, tapi saya angkat topi terhadap orang tersebut. Bahwa mau mengambil risiko cukup tinggi," kata dia, di sela-sela diskusi bertajuk 'Semoga Merpati Tak Ingkar Janji', di Atjeh Connection Sarinah, Jakarta, Sabtu (17/11).
Advertisement
Meskipun demikian, dia yakin bahwa Investor sudah memiliki perhitungan bisnis sendiri sebelumnya memutuskan untuk menyuntikkan dananya.Â
"Kalau saya ditanya, bisnis ini adalah bisnis yang risikonya sangat besar, tapi marginnya sangat kecil, butuh nyali yang kuat untuk melakukan itu. Tapi kalau sekali lolos dari itu maka itu akan melejit. Jadi saya pikir orang yang mau ke sini sudah menghitung. Jadi saya tidak bisa berpendapat, karena itu risiko bisnis sudah dihitung semua. sehingga dia bisa masuk," lanjut dia.
Said pun optimis, ke depan Merpati memiliki prospek bagus untuk kembali tampil prima. Salah satu faktor pendukung adalah Merpati dikenal memiliki budaya keselamatan yang tinggi. Selain itu, tentu kemampuan melakukan penetrasi ke daerah terpencil.
"Satu-satunya penerbangan yang sampai saat ini bisa masuk ke remote area. Walaupun banyak sekarang tapi maksimum hanya sampai ke ATR, tapi sampai menerbangkan Twin Otter, Cassa itu enggak ada. Mudah-mudahan itu gayung bersambut, bahwa PT DI mau memproduksi N219 itu keahlian merpati, me-manage remote-remote area," tandasnya.
Reporter: Wilfidus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com