Sukses

Terbitkan Saham Baru, Produsen Air Minum Cleo Incar Dana Rp 274 Miliar

PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) atau produsen air minum cleo mengincar dana segar lewat penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD).

Liputan6.com, Jakarta - PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) atau produsen air minum Cleo mengincar dana segar lewat penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Mengutip keterbukaan informasi perseroan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (19/11/2018), perseroan akan menerbitkan saham baru sebanyak 1 miliar saham dengan nilai nominal Rp 20. Harga pelaksanaan Rp 274 per saham. Jadi total dana yang diraup dari private placement Rp 274 miliar.

Perseroan telah mendapatkan restu dari pemegang saham untuk melaksanakan aksi korporasi itu dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 7 November 2018.

Adapun jadwal pelaksanaan private placement antara lain pelaksanaan private placement pada 28 November 2018, pengumuman hasil pelaksanaan private placement pada 29 November 2018.

Berdasarkan data BEI, pemegang saham PT Sariguna Primatirta Tbk antara lain PT Global Sentral Abadi sebesar 51,64 persen, PT Global Sukses Makmur Sentosa sebesar 27,91 persen, masyarakat sebesar 20,45 persen.

 

 

2 dari 2 halaman

BEI Optimistis 65 Perusahaan Bakal IPO hingga Akhir 2018

Sebelumnya, Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis target 65 perusahaan yang akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) bisa tercapai hingga akhir tahun ini. 

Hingga hari ini, sebanyak 51 perusahaan telah tercatat atau resmi melantai perdana di BEI. PT Pool Advista Financa Tbk (POLA) resmi menjadi pendatang baru di pasar modal pada Jumat pekan ini.

"Mudah-mudahan sekitar 65 (perusahaan) akhir tahun ini, karena kita juga sudah melakukan konfirmasi ke perusahaannya, persiapan mereka dan progress bagaimana persiapannya," ucap Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna di Gedung BEI, Jumat 16 November 2018.

Nyoman melanjutkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan para emiten guna mencegah kegagalan rencana IPO dalam waktu dekat ini. Ia menegaskan, target tersebut cukup realistis untuk dipenuhi.

"Seperti saya sampaikan dari jadwal memang untuk tahun ini, kami juga melakukan komunikasi dan konfirmasi dengan mereka untuk mengetahui apakah bahwa do-able di tahun 2018," tutur dia.

Nyoman pun berharap, sampai akhir tahun 2018, para perusahaan yang berencana IPO itu dapat terealisasi dengan baik.

"Mudah-mudahan tidak ada yang berubah. Data yang paling akurat nanti, tapi kita sudah konfirmasi kepada perusahaannya," terang dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: