Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Desi Arryani menyatakan akan mempercepat proses pengerjaan proyek pembangunan tol layang (elevated). Proyek tersebut ditargetkan rampung sebelum Idul Fitri 2019.
"Ini baru 57,5 persen. Target di Mei sebelum Lebaran. Sebelum mudik ya. Kita masih upaya 42,5 persen ini tidak ringan, cukup berat," kata Dessy di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (20/11/2018).
Advertisement
Baca Juga
Dessy mengakui, pengerjaan proyek elevated telah dilakukan secara rutin setiap hari. Dengan demikian, perencanaan proyek ini diharapkan tidak meleset dari target.
Di sisi lain, pengawasan terhadap proyek tersebut juga terus ditingkatkan. Sebab waktu pengerjaan tak hanya berlangsung siang hari tetapi juga malam hari. Sehingga risiko kecelakaan kerja dinilai besar. Jumlah personil tenaga kerja pun ditambah.
"Ini bisa dibayangkan setiap hari kita begadang begitu. Sehingga harus ganti-gantian. Supaya dengan ganti-gantian apa yang diprogramkan jangan sampai meleset. Kalau satu orang meng-handle semua itu berat. Jadi ini banyak memang yang dibutuhkan,"Â jelas dia.
Â
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Menhub Minta Proyek LRT dan Kereta Cepat di Tol Cikampek Setop Sementara
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengakui kemacetan di ruas Tol Jakarta-Cikampek (Japek) masih menjadi pekerjaan rumah. Kemacetan bertambah seiring adanya beberapa proyek strategis nasional di lintas tol Japek yang sedang dalam tahap pembangunan yang berlangsung secara bersamaan.
Beberapa proyek yang berdampak pada meningkatnya kemacetan lalu-lintas di jalan tol tersebut yakni pembangunan tol layang (elevated), Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, dan LRT Jabodebek.
Baca Juga
"Saya minta stakeholder yang melakukan kegiatan konstruksi di situ supaya menghitung sekali bahwa kegiatan konstruksinya tidak mengakibatkan kemacetan yang signifikan," kata Menhub Budi di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (20/11/2018).
Dia meminta, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk tidak berkegiatan di sekitar Tol Japek terlebih dulu. Dia menyarankan untuk melakukan pengerjaan di tempat lain.
Kemudian untuk proyek LRT juga diminta untuk ditunda pengerjaannya beberapa bulan ke depan.
"Kita putuskan LRT dan KCIC tidak berkonstruksi di daerah kilometer 11-17 tidak ada kegiatan di sana," jelas dia.
Â
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumner: Merdeka.com
Â
Advertisement