Liputan6.com, Seoul - Perusahaan e-commerce terbesar Korea Selatan (Korsel) bernama Coupang terus menambah dana untuk memperkuat dominasinya. Disebut Forbes sebagai penjegal Amazon di Korsel, perusahaan yang dipimpin miliarder Bom Kim ini baru mendapat dana segar dari SoftBank Vision Fund.
Dilansir dari Forbes, SoftBank memberikan dana sampai USD 2 miliar kepada Coupang, jumlah itu setara Rp 29,2 triliun (USD 1 = Rp 14.603). Dana segar itu membuat Coupang menjadi startup paling berharga di Korsel dan termasuk 10 besar di Asia.
Advertisement
Baca Juga
Valuasi baru Coupang mencapai USD 9 miliar (Rp 131,4 triliun). Alhasil, Bom Kim tercatat sebagai menjadi miliarder baru dan termuda kedua di Negeri K-Pop.
Dana akan dipakai untuk memperkuat platform teknologi mereka untuk pengiriman lebih cepat, sistem pembayaran sekali sentuh (one-touch payment system), dan kecerdasan buatan untuk membantu rekomendasi pembelian.
"Kami tidak ingin sekadar tumbuh 5 persen atau 10 persen, kami ingin tumbuh secara eksponensial," jelas Kim yang baru berinovasi dengan Dawn Delivery (pengiriman fajar) agar pengiriman pesanan pada tengah malam bisa tiba pada jam 7 pagi.
Ritel online yang dibangun pada 2013 ini diproyeksikan meraup pendapatan tahun ini sebesar USD 5 miliar (Rp 73 triliun). Sang CEO menyebut pertumbuhan Coupang tiga kali lebih cepat dari pasar e-commerce Korsel.
Sebelumnya, Forbes menyebut Coupan membuat Amazon enggan masuk ke Korsel. Dan tercatat, selama tiga tahun terakhir pendapatan Coupang naik 670 persen, melewati kerugiannya 460 persen.
Sang CEO pun tidak khawatir terhadap hal itu. Ia hanya ingin pembeli berpikir: "Bagaiamana aku bisa hidup tanpa hal ini?" jelas sang miliarder.
Pasar Saham Tertekan, Kekayaan Miliarder di Bisnis Teknologi Terpangkas
Pasar saham sedang tertekan. Hal itu juga berdampak terhadap kekayaan para pemilik perusahaan teknologi. Saham Amazon, Apple, Facebook dan Google alami tekanan seiring investor menjual saham tersebut. Investor memilih investasi aman.
Hal itu membuat pendiri, CEO dan investor top di perusahaan-perusahaan tersebut kehilangan uang dengan cepat. CEO Amazon, Jeff Bezos telah kehilangan USD 42 miliar atau sekitar Rp 613,08 triliun (asumsi kurs Rp 14.597 per dolar AS) dari kekayaan bersihnya yang mencapai puncaknya pada awal September 2018 sekitar USD 168 miliar. Hal itu berdasarkan indeks Bloomberg Billionaires.
Saham Amazon turun lebih dari 25 persen sejak saat itu. Saham Amazon kini diperdagangkan di kisaran USD 1.500 per saham. Demikian mengutip laman CNN Money, Kamis (22/11/2018).
Meski demikian, tidak semua berita buruk bagi Jeff Bezos. Ia masih tetap menjadi orang terkaya di dunia. Pada Selasa, Bezos dan istrinya MacKenzie menyumbangkan USD 100 juta atau sekitar Rp 1,45 triliun kepada dua nirlaba yang bertujuan untuk mengurangi tunawisma di Amerika Serikat (AS).
Ini adalah bagian dari janji pasangan itu untuk menyumbangkan USD 2 miliar sebagai pendanaan lembaga nonprofit yang ada untuk membantu keluarga tunawisma dan membuat jaringan prasekolah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Advertisement