Sukses

PT Pos Lepas Saham Anak Usaha di 2020

Saat ini PT Pos memiliki tiga anak usaha, yaitu Pos Logistik Indonesia, PT Bhakti Wasantara Net (BWN), dan Pos Properti.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pos Indonesia (Persero) berencana untuk melakukan pelepasan saham perdana atau initial public offering (IPO) anak usaha di Bursa Efek Indonesia (BEI). Salah satunya yaitu Pos Logistik pada 2020 mendatang.

Direktur Utama Pos Indonesia Gilarsi Wahyu Setijono mengatakan, sulit bagi Pos Indonesia selaku induk usaha untuk melepas saham ke publik. Oleh sebab itu, PT Pos akan mendorong anak usahanya untuk Go Public.

"Kalau induk itu dijual ke publik kan susah. karena kami mengemban tugas dan segala macam, sehingga enggak mungkin di-IPO-kan. Tetapi, ketika saya membelah ini menjadi anak-anak, dan semua anak inilah yang dibesarkan untuk melakukan pekerjaan komersialnya, kemudian anaknya yang mengundang investor. Yuk kita kembangkan ini, mungkin enggak? Mungkin sekali," ujar dia di Gedung Pos Ibu Kota, Jakarta, Kamis (22/11/2018).‎

Dia menjelaskan, saat ini PT Pos memiliki tiga anak usaha, yaitu Pos Logistik Indonesia, PT Bhakti Wasantara Net (BWN), dan Pos Properti. Namun yang dinilai paling siap ‎yaitu Pos Logistik.

"Kami hanya punya tiga anak. Pos Logistik, yang akan memikul tugas logistik," ungkap dia.

Menurut Gilarsi, pemilihan Pos Logistik karena anak usaha tersebut dinilai yang paling sehat dibandingkan anak usaha lainnya. PT Pos juga akan melakukan banyak transformasi di anak usahanya tersebut untuk mampu menarik investor.

"Semua transformasi akan kita masukan di anak sehingga gampang mengundang investor. Yang sudah sehat pos logistik, tahun depan ada breakthrough di situ. IPO Pos Logistik akhir 2020," tandas dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

E-Commerce Jadi Penyelamat Bisnis PT Pos

Perkembangan bisnis jual beli online (e-commerce) menjadi penyelamat bagi PT Pos Indonesia (Persero). Hal ini di tengah tergerusnya dua lini bisnis utama PT Pos Indonesia yaitu pengiriman surat dan pengiriman uang (wesel).

Direktur Utama PT Pos Indonesia, Gilarsih Wahyu Setijono mengatakan, sejak lama PT Pos menjadi pemain utama dalam bisnis komunikasi dan pengiriman uang melalui layanan pengiriman surat dan wesel.

Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, bisnis yang dijalankan oleh BUMN tersebut mulai tergantikan oleh produk yang lebih canggih. 

‎"Sampai 2014 akhir pos masih kuasai jasa keuangan di desa-desa. Begitu muncul Lakupandai, maka muncul agen perbankan memasuki area yang sebelumnya dimonopoli oleh PT Pos," ujar dia di Gedung Pos Ibu Kota, Kamis (22/11/2018).

Akan tetapi, lanjut Gilarsi, dengan perkembangan teknologi pula, muncul bisnis e-commerce yang langsung tumbuh secara cepat di Indonesia. Dengan adanya kegiatan pengiriman barang dalam bisnis ini menjadi peluang bagi Pos untuk tetap bisa bertahan.

"Yang dilakukan adalah syukurnya ada offline ke online, yang biasanya belanja harus ke toko, sekarang belanja di marketplace. Ini harus ada yang antar barang. Meski sebetulnya Pos tidak punya infrastruktur untuk parcel, karena yang kita dimiliki diperuntukkan untuk surat," tutur dia.

PT Pos pun mulai bekerja sama dengan berbagai e-commerce agar bisa menjadi pilihan jasa pengiriman barang saat masyarakat berbelanja secara online.

Meski pun belum menjadi pilihan pertama, kata Gilarsih, tapi PT Pos telah menempati posisi tengah sebagai jasa kurir yang dipilih masyarakat dalam mengantarkan barang yang dibeli secara online.

"Pada 2015, Pos tidak dikenal di marketplace, baru penghujung 2015, pertama dengan bekerja sama dengan Mataharimall, Lazada, Bukalapak dan lain-lain. ‎Orang anggap Pos untuk surat dan lambat karena BUMN, tapi ini tantangan kita. Sekarang posisi kita sekarang di tengah, sudah belasan persen di marketshare. Kami berjuang untuk menjadi pilihan pertama atau paling tidak kedua di pasar," ujar dia.