Sukses

6 Tanda Anda Berada di Lingkungan Kerja yang Tak Sehat

Kualitas lingkungan kerja mempengaruhi produktivitas dan kinerja Anda. Oleh karena itu, kenali tanda-tanda perusahaan dengan lingkungan kerja yang tidak sehat.

Liputan6.com, Jakarta - Lingkungan kerja di kantor bisa mempengaruhi berbagai aspek kehidupan yang lainnya. Karyawan menghabiskan sebagian besar waktunya di tempat kerja. 

Tak hanya beban kerja, budaya dan rekan kerja pun ikut mempengaruhi kepuasan dan kenyamanan di tempat kerja. Oleh karena itu, kualitas lingkungan kerja merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan dalam memilih tempat kerja.

Lingkungan kerja yang buruk dapat mempengaruhi produktivitas, kinerja, bahkan kesehatan Anda. Melansir Inc.com, berikut 6 tanda lingkungan kerja Anda tidak sehat.

1. Sikap merendahkan

Sikap merendahkan atau mempermalukan seperti sarkasme atau main tunjuk menunjukkan perusahaan tersebut tidak menumbuhkan budaya saling menghargai yang berpengaruh terhadap hasil bisnis.

2. Birokrasi yang rumit

Birokrasi yang berbelit-belit merupakan pertanda perusahaan Anda memiliki lingkungan kerja yang buruk. Ini bisa terlihat saat suatu permintaan atau keputusan berlangsung dalam waktu yang lama dan proses persetujuannya terus dioper ke orang yang berbeda. Birokrasi yang rumit menunjukkan perusahaan tidak menjunjung efisiensi dan produktivitas.

2 dari 3 halaman

3. Gaya kepemimpinan mikromanajemen

Yang dimaksud dari gaya kepemimpinan mikromanajemen adalah saat atasan mendominasi pekerjanya dan suka mengambil keputusan sendiri. Gaya kepemimpinan ini juga mengandalkan ketakutan dan intimidasi sebagai bentuk kontrol. Pada akhirnya, gaya kepemimpinan seperti ini membuat tim tidak termotivasi dan menghambat kreativitas.

4. Saling menyalahkan

Jika budaya saling menyalahkan sering terjadi di tempat kerja, ini juga menjadi pertanda lingkungan kerja Anda tidak sehat. 

Tidak mengevaluasi orang-orang yang suka membelokkan tanggung jawab dan menyalahkan orang lain untuk melindungi diri sendiri berarti perusahaan Anda tidak mendorong akuntabilitas.

3 dari 3 halaman

5. Atasan yang tidak peduli dengan perkembangan pekerjanya

Tidak ada keseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan. Anda dituntut untuk mengorbankan kehidupan pribadi Anda demi pekerjaan. 

Ini bisa terlihat misalnya dari minimnya jatah libur dan tuntutan untuk selalu bisa dihubungi 24/7. Sering diminta untuk lembur atau bekerja lebih dari 50 jam seminggu juga menjadi tanda Anda bekerja di perusahaan yang disfungsional.

6. Bekerja tanpa istirahat

Pegawai dilihat sebagai alat alih-alih sebagai aset dari perusahaan. Lingkungan kerja yang tidak sehat tidak menghargai pekerjanya. Mereka sepenuhnya memandang karyawan sebagai alat produktivitas untuk menghasilkan keuntungan.

Akibatnya, karyawan pun sering merasa lelah, mudah stres, serta tingkat keluar masuk (turnover) pekerja juga tinggi.

Jika Anda menemukan diri Anda terjebak di perusahaan dengan ciri-ciri di atas, pertimbangan untuk keluar (resign) atau cari alternatif lain untuk menyelesaikan masalah tersebut. (Felicia Margaretha)

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Â