Sukses

Tol Bali Mandara Bakal Berganti Nama Jadi I Gusti Ngurah Rai

Direktur Utama Jasamarga Bali Tol, Eko November Dobel Kilo Yengki Sasono membenarkan ada pergantian nama Jalan Tol Bali Mandara.

Liputan6.com, Denpasar - Direktur Utama Jasamarga Bali Tol, Eko November Dobel Kilo Yengki Sasono membenarkan ada pergantian nama Jalan Tol Bali Mandara menjadi Tol I Gusti Ngurah Rai.

Dia menuturkan, Tol Bali Mandara yang dibangun di era Gubernur Bali Mangku Pastika tersebut merupakan kewenagan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Jadi terkait pergantian nama, kewenangan itu ada Kementerian PUPR. Sehingga, dari Pemerintah Provinsi (Bali) sudah bersurat kepada Kementerian PUPR. Kami selaku pengelola menunggu keputusan dari Kementerian. Ketika, ada keputusan kami lakukan," ujar dia saat ditemui di Denpasar, Jumat (23/11/2018).

Eko bahkan mengaku telah mendapatkan tembusan surat perubahan nama tol dari pemerintah pusat dan daerah.

"Kami mendapatkan tembusan surat dari Pemerintah Provinsi kepada Kementerian PUPR. (Alasannya), satu karena memberikan penghargaan kepada pahlawan kita I Gusti Ngurah Rai dan ini wilayahnya menjadi satu juga dari Bandara I Gusti Ngurah Rai," kata dia.

Terkait pergantian nama, pihaknya tidak memiliki kewenangan. Namun, jika diputuskan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah, pihaknya akan mengikuti keputusan tersebut.

"Kami tidak pada posisi memberikan kewenangan. Tapi apapun yang diputuskan oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat kami akan ikuti. Kami juga tidak bisa memperkirakan kapan, (Pergantian nama). Karena itu di wilayahnya Kementerian PUPR," ujarnya.

 

Reporter: Moh. Kadafi

Sumber: Merdeka.com

 

2 dari 2 halaman

Gempa Lombok Tak Ganggu Sektor Pariwisata Bali

Sebelumnya, Gempa Lombok dinilai tak begitu berpengaruh terhadap performa hotel di Bali. Pernyataan ini disampaikan oleh Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto di Jakarta, Rabu 3 Oktober 2018.

Ferry mengatakan, dampak gempa di Lombok lebih bersifat insidental. Artinya, pengaruh hanya terasa pada saat bencana alam itu terjadi. "Tapi kalau kita lihat dari performance setelah itu, justru tidak ada terlalu banyak perubahan,” ujar dia.

Dia menuturkan, erupsi Gunung Agung pada Desember 2017 lalu lebih berpengaruh terhadap tingkat pariwisata Bali. Keputusan pemerintah untuk menutup Bandara Ngurah Rai Bali memiliki dampak cukup besar terhadap pasar pariwisata Bali.

Ferry menjelaskan, pasar domestik sebenarnya menjadi penggerak utama pertumbuhan pariwisata Bali. Ia mencontohkan, peristiwa bom Bali I dan II pada 2002 dan 2005 yang sangat berdampak pada pasar internasional selama beberapa periode.

"Tapi di satu sisi, pasar lokal itu justru yang men-support ini. Dan ini pasar yang stay, ada terus. Sampai saat ini juga pasar lokal menjadi motor pariwsata di Bali," tambah dia.

Kegiatan Internasional Dorong Sektor Pariwisata

Ada kegiatan-kegiatan internasional di Bali pada kuartal IV diharapkan menjadi pendorong sektor hotel di Bali. Kegiatan tersebut antara lain pertemuan IMF-World Bank pada 7-14 Oktober dan FIABCI December Meeting & Global Business Summit 2018 pada 5-9 Desember mendatang.

Ferry memaparkan, tingkat okupansi di Bali pada 2018 secara umum sudah lebih tinggi jika dibandingkan performa tahun 2014 - 2017.

"Dari sisi kinerja hotel, ADR (average daily rate) masih rendah karena prioritas dari hotelier bagaimana menjaga tingkat hunian tetap tinggi dan pada saat yang sama fleksibel terhadap rate dari hotel," kata dia.

Associate Director Investment Service Colliers International Indonesia, Aldi Garibaldi, menilai pertumbuhan hotel sampai akhir tahun ini bisa di atas 85 persen. Ditambah lagi, ada beberapa delegasi yang mengubah hotel menjadi kantor. Sementara dari segmentasi hotel yang akan masuk bisa diperkirakan lebih banyak ke bintang 4 dan 5. (Felicia Margaretha)

 

 Saksikan video pilihan di bawah ini: