Liputan6.com, Jakarta - Harga telur ayam naik di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Salah satu pedagang, Yudi menuturkan harga telur ayam di lapaknya mulai merangkak naik dalam 2 minggu terakhir. Ia menjual telur ayam Rp 23.000 per kilogram.
Kenaikan harga telur, lanjut dia, amat bervariasi. Rata-rata pedagang menjual di harga Rp 24.000 per kilogram. Namun, ada juga menjual dengan harga yang lebih tinggi.
"Sudah dua mingguan. Sekarang saya jual Rp 23.000 per kilogram dari Rp 21.000. Ini bertahan dulu. Sudah mulai naik rata-rata Rp 24.000. Ada yang sudah Rp 25.000 per kilogram," kata dia, saat ditemui, di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (24/11/2018).
Advertisement
Baca Juga
Dia mengakui, kenaikan harga telur ayam ini biasa terjadi menjelang hari raya natal dan tahun baru. Setelah natal dan tahun biasanya harga akan kembali turun.
"Tiap tahun sama. Rata-rata tiap tahun memang merangkak naik. Tahun kemarin bisa sampai Rp 29.000 sampai Rp 30.000 per kilogram," ujar Yudi.
Oleh karena itu, dia mengatakan, harga telur masih akan naik. Yudi mengaku masih menunggu harga telur yang akan masuk dari pemasok.
Jika telur ayam yang dibeli dari pemasok naik harganya, dia pun akan menaikkan harga yang akan dijual ke masyarakat.
"Kita tinggal menunggu pasokan yang akan datang. Biasanya 4 sampai 5 hari pasokan baru masuk," ujar dia.
Pedagang lain, Rumyati mengatakan, harga telur memang mengalami kenaikan. Dia bahkan sudah menjual Rp 26.000 per kilogram.
"Kalau telur naik. Dari 1 kilogram harganya Rp 22.000 ke Rp 26.000 per kilogram," ujar dia.
Kenaikan harga telur ini, kata Rumyati terjadi cukup signifikan dan tergolong besar. "Telur itu, kalau naik 4.000 sudah besar itu naiknya," tutur dia.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Harga Beras Terpantau Stabil Jelang Akhir Tahun
Sebelumnya, harga beras di pasar tradisional atau tingkat pengecer cenderung masih stabil. Padahal, harga beras di Pasar Induk kerap mengalami kenaikan.
Ali (51), salah seorang pedagang beras di Pasar Citra 5, Jakarta Barat menjual beras Indramayu seharga Rp 10.500 per kg, beras Bandung Rp 12 ribu per kg, beras IR 64 Rp 12.500 per kg, Saigon Rp 14 ribu, dan Pandan Wangi Rp 15 ribu.
Ia menuturkan, harga beras sejauh ini masih stabil. Saat ditanya mengenai meningkatnya harga beras di Pasar Induk, ia mengaku harga beras yang dijualnya tidak terpengaruh. Jumlah pembeli pun masih sama seperti biasa.
Hal senada diungkapkan oleh pedagang lainnya, Sri (43). Di tempatnya, beras Setra Ramos Karawang dibanderol seharga Rp 9.000 per liter sedangkan beras Cianjur dipatok Rp 12 ribu per liter.
“Harga tidak naik. Stabil terus kayak biasa,” tutur Sri kepada Liputan6.com di Pasar Citra 5, Jakarta Barat, Jumat 23 November 2018.
Sementara itu, harga komoditas cabai cenderung mengalami penurunan harga. Seorang pedagang, Neng (38) menjual cabai rawit merah, rawit hijau, dan merah keriting masing-masing seharga Rp 35 ribu per kg.
Harga ini lebih rendah Rp 10 ribu dari yang awalnya Rp 45 ribu per kg. Neng mengaku, harga cabai sudah turun sejak dua hari yang lalu. “Ini lagi turun. Iya, mungkin karena musim hujan juga,” ujar Neng.
Adapun di tempatnya bawang putih dijual seharga Rp 30 ribu per kg, bawang putih kating Rp 35 per kg, dan bawang merah Rp 32 per kg. Harga bawang merah ini naik sejak seminggu lalu dari yang awalnya Rp 28 ribu per kg.
Beralih ke pangan hewani, harga daging ayam dan sapi juga terpantau stabil. Daging ayam kampung dipasarkan dengan kisaran harga Rp 40 ribu - 80 ribu per kg sesuai dengan ukuran. Sedangkan daging sapi dijual seharga Rp 130 ribu per kg. (Felicia Margaretha)
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement