Sukses

7 Cara Membatalkan Niat Karyawan yang Ingin Resign

Berikut tujuh cara agar karyawan membatalkan niatnya untuk resign.

Liputan6.com, Jakarta - Karyawan merupakan aset terpenting bagi suatu perusahaan. Apalagi jika seseorang tersebut masuk dalam kategori karyawan terbaik di perusahaan. Terlebih lagi bila laju pertumbuhan dan perkembangan perusahaan berpotensi terhambat, karena kapasitas orang yang ahli di bidang pekerjaan tertentu mulai berkurang satu per satu.

Pada umumnya, karyawan Anda mengajukan resign (pengunduran diri) disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

- Karyawan merasa kurang dihargai di perusahaan, terutama dari hasil kerja

- Adanya sistem pilih kasih di perusahaan membuat karyawan muak

- Kesempatan untuk mendapatkan promosi jabatan tidak ada

- Gaji tidak kunjung naik padahal beban kerja semakin berat

- Lingkungan kerja yang kurang kondusif

- Hubungan yang tidak akur antara pimpinan dan rekan kerja

Lalu, bagaimana cara agar karyawan terbaik ini membatalkan niatnya untuk resign? Seperti dikutip dari Cermati.com, berikut tujuh cara agar karyawan membatalkan niatnya untuk resign.

1. Peka Terhadap Tanda atau Gerak-gerik Karyawan

Karyawan yang ingin resign biasanya akan menunjukkan gerak-gerik sebagai tanda bahwa ia berniat untuk mengundurkan diri. Misalnya hasil kerja yang menurun dibanding sebelumnya, padahal itu bukan karakter dia yang sesungguhnya.

Tanda-tanda ini akan terus berlanjut sampai karyawan tersebut berani menjatuhkan surat resign ke meja Anda. Maka dari itu, pekalah terhadap kondisi yang ada dan bacalah tanda yang tidak wajar, sehingga Anda bisa memberikan bimbingan dan arahan yang mungkin saja sedang dibutuhkan oleh karyawan tersebut.

2 dari 4 halaman

2. Buka Percakapan yang Menyenangkan

Jika sepanjang kariernya karyawan tersebut sering berganti pekerjaan. Maka tidak menutup kemungkinan karyawan tersebut juga akan melakukan hal yang sama jika ada hal-hal yang terjadi di perusahaan tidak sesuai dengan harapannya.

Nah, Anda harus lebih peka terhadap tanda-tanda yang ditunjukkan karyawan tersebut. Bila perlu, ajak berbicara empat mata.

Agar suasana tidak terlalu menegangkan, cobalah untuk membuka percakapan dengan hal-hal yang menyenangkan. Kemudian, secara mengalir bisa membahas terkait keberlanjutan karier karyawan tersebut.

3. Cobalah Saling Terbuka Satu Sama Lain

Seorang karyawan juga ingin tahu apa yang sedang dihadapi oleh perusahaan tempatnya bekerja. Maka dari itu, cobalah untuk terbuka kepada seluruh karyawan Anda. Bicarakan permasalahan tersebut dengan baik agar tidak menyakiti hati.

Karyawan sangat mengharapkan keterbukaan seorang pemimpin. Apabila pemimpin dapat terbuka, karyawan juga akan terbuka atas permasalahan yang dia hadapi. Sehingga satu sama lain dapat saling bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. (Baca Juga: Sebelum Berganti Karier, Jawab dan Pertimbangkan 5 Pertanyaan Ini)

3 dari 4 halaman

4. Beri Kepercayaan

Kalimat don’t trust anyone sebaiknya tidak diberlakukan di perusahaan Anda. Karena bagaimana pun juga, Anda harus memiliki satu orang tangan kanan yang akan membantu Anda dalam memimpin perusahaan.

Dengan memberi kepercayaan kepada karyawan, Anda telah memberi kesempatan kepada mereka untuk menjadi bagian dari perusahaan itu sendiri. Meskipun andil karyawan dalam hal memiliki di sini sangat kecil, tetapi pemberian kepercayaan membuat mereka bangga akan keberadannya.

5. Tawarkan Kontrak Kerja Baru

Apabila karyawan terbaik Anda ingin mengajukan resign, sebaiknya susunlah tawaran kontrak kerja yang baru agar niat untuk resign bisa dibatalkan. Menurut hasil survei, cara ini akan membuat karyawan mempertimbangkan kembali keinginan resign karena kesempatan untuk meniti karier di perusahaan semakin terbuka lebar.

Namun, semuanya kembali lagi kepada situasi karyawan itu sendiri. Untuk itulah mengapa Anda perlu membuka percakapan yang menyenangkan seperti yang sudah dijelaskan di poin sebelumnya.

4 dari 4 halaman

6. Lakukan Perekrutan Karyawan Baru

Apabila keinginan resign tidak dapat dibendung lagi, kini saatnya bagi Anda untuk mengambil ancang-ancang merekrut karyawan baru sebelum karyawan lama mengundurkan diri. Sebab, biasanya proses perekrutan karyawan menghabiskan waktu yang cukup lama.

Dalam proses perekrutan, pilih karyawan yang sekiranya memiliki potensi memadai agar penempatan karyawan tersebut menjadi lebih mudah. Sehingga kegiatan operasional di perusahaan dapat berjalan normal seperti biasanya.

7. Lakukan Introspeksi Diri

Ada banyak kemungkinan penyebab karyawan resign, salah satunya mungkin memang ada yang salah dengan diri Anda sebagai atasan. Sebelum perusahaan Anda kehilangan karyawan-karyawan terbaik, segera lakukan introspeksi terhadap diri sendiri.

Dengan melakukan introspeksi, Anda dapat menemukan kesalahan yang mungkin tanpa disadari telah dilakukan. Sehingga Anda dapat segera memperbaiki diri demi keberlangsungan hidup perusahaan.

Penghargaan Karyawan itu Penting bagi Karyawan

Untuk menjaga keberlangsungan karyawan tidak gampang resign, sebaiknya berikan reward yang layak kepada mereka yang berprestasi.

Meskipun penghargaan yang diberikan tidak terlalu besar, setidaknya apa yang sudah mereka kerjakan membuahkan hasil yaitu berupa reward dari pemimpin perusahaan. Dan ini cukup memberikan dampak positif bagi seorang karyawan.