Sukses

KAI Kenalkan Inovasi Kereta Kesehatan Warga Terpencil ke ASEAN

Saat ini KAI memiliki Rail Clinic sebanyak 4 kereta.

Liputan6.com, Nay Pyi Taw - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengenalkan program Corporate Social Responsibility (CSR) ke ASEAN. Salah satu yang dikenalkan adalah inovasi KAI, yaitu Rail Clinic.

Hal ini disampaikan Direktur Utama KAI Edi Sukmoro dalam Asean Railways CEOs' Conference (ARCEOs') di Nay Pyi Taw, Myanmar yang berlangsung 26-29 November 2018. Acara ini dihadiri seluruh CEO operator kereta api di masing-masing negara Asean.

"Selain pelayanan terhadap penumpang, kami punya tanggung jawab sosial yang masuk dalam Corporate Social Responsibility (CSR). Kita ada Rail Clinic, yang berkeliling ke wilayah terpencil untuk melayani kesehatan masyarakat secara gratis," kata Edi di Nay Pyi Taw, Myanmar, Selasa (27/11/2018).

Dia menjelaskan nika dalam Rail Clinic ini, terdapat berbagai fasilitas kesehatan mulai dari cek tensi, pemeriksaan gigi, dan pelayanan kesehatan lainnya.

Rail Clinic ini beroperasi dari stasiun terpencil satu ke stasiun lainnya. Karena biasanya, wilayah terpencil sangat sulit menjangkau fasilitas kesehatan.

Nampaknya, Rail Clinic ini mengundang banyak perhatian para operator kereta api di Asean, salah satunya dari Lao Railway Authority.

Laos menanyakan bagaiman KAI menjalankan layanan kesehatan tersebut, mulai dari mengundang masyarakat hingga penyediaan para tenaga kesehatan.

"Untuk program ini kita bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI. Jadi layanan kesehatan ini semua gratis, ini bagian dari CSR," ungkap Edi.

Saat ini KAI memiliki Rail Clinic sebanyak 4 kereta. Komitmen Edi, ke depannya jumlag Rail Clinic akan ditambah.

2 dari 2 halaman

Bos KAI Buktikan Kemandirian Industri Kereta Api RI ke Negara Tetangga

Industri perkeretaapian di Indonesia diklaim lebih maju dibandingkan negara-negara di ASEAN. Salah satu indikatornya adalah dalam hal kemandirian.

Hal ini disampaikan Direktur Utama PT KAI (Persero) Edi Sukmoro dalam Asean Railways CEOs' Conference (ARCEOs') di Nay Pyi Taw, Myanmar yang berlangsung 26-29 November 2018. Acara ini dihadiri seluruh CEO operator kereta api di masing-masing negara ASEAN.

Dalam forum ini, Edi memamerkan bagaimana Indonesia membangun layanan transportasi massal berbasis rel ini. Mulai dari produksi gerbong hingga pelayanan terhadap para penumpang.

"Seperti salah satu layanan baru kita, yaitu LRT Palembang. Ini kereta dibuat di Madiun oleh INKA, infrastruktur dibangun BUMN Karya, dan persinyalan dibangun oleh Len Industri," kata Edi di Nay Pyi Taw, Myanmar, Selasa (27/11/2018).

Tak hanya LRT, Edi juga menampilkan bagaimana megahnya kereta kelas eksekutif new image. Dimana dalam kereta terdapat fasilitas mulai dari CCTV, charging, hingga ruang ibadah.

Satu lagi yang dipamerkan adalah kereta sleeper yang saat ini tengah di tes pasar oleh KAI di rangkaian KA Argo Anggrek tujuan Jakarta-Surabaya. Semuanya merupakan murni karya anak bangsa

"Ini seperti kelas bisnis di pesawat, dengan kapasitas 18 penumpang, semua bisa tidur selama perjalanan dengan berbagai fasilitas entertaiment yang kita sediakan," ucapnya.

Terakhir, Edi mengenalkan bagaimana sistem pembelian tiket kereta di Indonesia yang kini serba mandiri. Mulai dari pemesanan tiket hingga check in bisa dilakukan hanya melalui smartphone.

Dijelaskan Edi, sebagai perusahaan yang fokus pada pelayanan, inovasi yang mengutamakan kenyamanan ini menjadi hal yang utama dan terus ditingkatkan. 

Video Terkini