Sukses

Turis Asing Masih Ramai, meski Ada Gempa dan Tsunami di RI

Wisatawan asing masih berminat datang ke Indonesia, meski sempat ada bencana gempa dan tsunami.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo membagikan data yang menyebut Indonesia masih menjadi favorit wisatawan mancanegara walau tahun ini mengalami gempa dan tsunami. Kunjungan wisman pun ternyata meningkat.

"Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke negeri kita terus tumbuh, bahkan ketika ada gempa bumi dan tsunami," ujar Jokowi dikutip dari akun Twitter, Jumat (30/11/2018).

Merujuk data BPS, kunjungan wisman ke Indonesia meningkat lebih 1,2 juta orang dari tahun lalu. Pada Januari-September 2017, terdapat 10,7 juta wisman asing, dan pada periode yang sama tahun ini menjadi 11,9 juta orang.

Daya tarik Indonesia bagi wisatawan tecermin dari pertumbuhan di atas rata-rata persentase global. Jokowi menjelaskan, pertumbuhan pariwisata Indonesia berada di angka 7 persen. Angka itu dua kali lipat dari pertumbuhan pariwisata dunia yang hanya 3,5 persen.

"Ini peluang yang harus kita manfaatkan. Ini pula yang jadi alasan kita membangun 10 Bali baru," ujar presiden di akun Instagramnya.

Sebagai informasi, menurut data BPS, Bali memang masih menjadi tempat masuk wisman nomor satu di Indonesia. Sepanjang Januari 2017 sampai pertengahan 2018, rata-rata hampir setengah juta wisman masuk lewat Bandara Ngurah Rai per bulan.

Untuk 10 Bali baru yang dikembangkan demi menarik wisatawan adalah daerah Danau Toba (Sumut), Belitung (Babel), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Candi Borobudur (Jateng), Gunung Bromo (Jatim), Mandalika Lombok (NTB), Pulau Komodo (NTT), Taman Nasional Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara).

2 dari 2 halaman

Indonesia Salah Satu Negara dengan Kenaikan Wisatawan Tercepat di Dunia

Perkembangan industri pariwisata Indonesia tak bisa dipandang sebelah mata. United Nations The World Tourism Organization (UNWTO) bahkan mengapresiasi pencapaian Indonesia yang dinilai sebagai salah satu negara dengan kenaikan jumlah wisatawan tercepat di dunia.

Hal itu disampaikan oleh Deputi Sekretaris Jenderal UNWTO Jaime Alberto Cabal Saclamente dalam pertemuan dengan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di booth Indonesia pada event World Travel Market London, Selasa, 6 November 2018, di London, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.

"Kenaikan tercepat ini merupakan hasil dari transformasi digital. Menurut UNWTO, Indonesia dapat menjadi model bagi negara lain untuk melakukan digital tourism," kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. 

Delegasi UNWTO berkunjung ke paviliun Indonesia yang dilanjutkan dengan pertemuan yang membahas berbagai program strategis antara Kemenpar-UNWTO. Menpar Arief Yahya yang dalam pertemuan itu didampingi oleh Deputi Pemasaran II Nia Niscaya menyampaikan paparan mengenai sejumlah kebijakan. 

Di antaranya, Visa Free, Sustainable Tourism Observatories dan Conservatories, Go Digital, Story Telling on Tourism, dan Homestay. Secara umum, perkembangan pariwisata sejak 2016 menunjukkan hasil yang baik.

Sustainable tourism dan digital tourism menjadi topik menarik yang dibahas. UNWTO mendukung sepenuhnya implementasi teknologi pada pengembangan pariwisata di Indonesia, yang sejalan dengan visi UNWTO.

"Sustainable Tourism Development di Indonesia juga sangat diapresiasi UNWTO melalui pengembangan lima Sustainable Tourism Observatories (STOs) yang terus mengalami perkembangan yang sangat baik. Diharapkan pertemuan ini semakin mempererat hubungan antara Indonesia dan UNWTO," kata Arief.

Dalam kesempatan itu, Menpar juga mengucapkan terima kasih atas dukungan UNWTO dan menanyakan kesempatan mengirimkan wakil dari STP Bali dan Bandung untuk jaringan “International Center” UNWTO.

UNWTO merupakan salah satu badan PBB yang menangani masalah pariwisata dunia yang markas besarnya berada di Madrid, Spanyol. Dibentuk pada 1998, UNWTO kini menaungi 158 negara sebagai anggotanya.

Video Terkini