Sukses

Mandiri Perpanjang Fasilitas Kredit untuk Pupuk Indonesia Senilai Rp 12,85 Triliun

Bank Mandiri sebagai mitra strategis juga siap mendukung kebutuhan pengembangan bisnis Pupuk Indonesia Group ke depan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk menyepakati perpanjangan tenor kredit untuk PT Pupuk Indonesia (Persero). Fasilitas tersebut berupa Kredit Jangka Pendek dengan limit Rp 10 triliun dan Kredit Modal Kerja dengan limit Rp 2,85 triliun.

Selain itu, Bank Mandiri juga memberikan fasilitas Non Cash Loan skema Borrower dan Co Borrower dengan limit USD 467 Juta selama 2 tahun atau hingga tahun 2020.

SVP Large Corporate Banking Bank Mandiri Dannif Danusaputro menjelaskan, adendum ini dimaksudkan untuk membantu Pupuk Indonesia Group memenuhi kebutuhan modal kerja dalam operasional usaha produksi pupuk guna mencukupi stok kebutuhan domestik maupun untuk tujuan ekspor.

"Inisiatif perpanjangan ini merupakan realisasi komitmen Bank Mandiridalam memperkuat sinergi antara Bank Mandiri dan Pupuk Indonesia Group yang telah terjalin baik dalam mendukung perkembangan sektor pupuk nasional karena memiliki banyak pemangku kepentingan di kelompok masyarakat kecil, baik produsen, distributor, agen pengecer, hingga kelompok tani," katanya dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (29/11/2018).

Selain dalam bentuk fasilitas pinjaman, Bank Mandiri dan Pupuk Indonesia Group juga telah bekerjasama dalam hal layanan transaksi collection dan payable yang terkoneksi secara host to host, hedging, pajak, payroll, dan layanan lainnya baik wholesale maupun retail .

Bank Mandiri sebagai mitra strategis juga siap mendukung kebutuhan pengembangan bisnis Pupuk Indonesia Group ke depan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Bank Mandiri Pimpin Kredit untuk 6 Ruas Tol Dalam Kota Jakarta

Sebelumnya, Bank Mandiri terus memperkuat dukungan pada percepatan pembangunan proyek infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas dan membantu mengurangi kemacetan di wilayah DKI Jakarta.

Kali ini, Bank Mandiri memimpin kredit sindikasi senilai Rp 13,7 triliun untuk pembangunan 6 Ruas Tol Dalam Kota Jakarta Tahap I Ruas Semanan – Sunter dan Sunter – Pulogebang dengan total panjang tol 30 kilometer (km).

Kredit investasi yang diberikan kepada PT Jakarta Tollroad Development (JTD) Jaya Pratama, milik Pembangunan Jaya Group tersebut tercatat menjadi pembiayaan sindikasi terbesar yang pernah diberikan untuk pembangunan jalan tol.

Jumlah perbankan dan lembaga keuangan yang terlibat juga menjadi yang terbanyak, yakni 29 bank yang terdiri 24 bank konvensional dan 5 bank syariah.

Selain sebagai Joint Mandated Lead Arranger (JMLA) Coordinator, Bank Mandiri bersama perusahaan anak Bank Syariah Mandiri (BSM) menjadi group kontributor terbesar dengan total pembiayaan Rp3 triliun. Adapun limit yang Bank Mandiri adalah Rp 2 triliun dan BSM Rp1 triliun. 

Senior EVP Large Corporate Bank Mandiri Dikdik Yustandi menjelaskan, tidak hanya program-program Pemerintah yang mayoritas dilaksanakan oleh BUMN, Bank Mandiri juga mendukung keterlibatan swasta untuk turut berperan dalam percepatan pengadaan infrastruktur nasional.

"Harapannya, swasta nasional juga semakin terdorong untuk meningkatkan kontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia secara keseluruhan,” kata dia pada Selasa 27 November 2018.

Menurut Dikdik, keikutsertaan Bank Mandiri dalam sindikasi ini mengindikasikan konsistensi perseroan dalam mendukung program-program strategis Pemerintah, khususnya dalam percepatan penyediaan infrastruktur utama.

Selain itu, sindikasi ini menunjukkan peran Bank Mandiri sebagai salah satu katalis pertumbuhan ekonomi nasional dengan mendukung keikutsertaan kontraktor dan investor swasta untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi Indonesia.

“Bank Mandiri memiliki komitmen yang kuat dalam pembangunan proyek-proyek infrastruktur penting, seperti pembangunan jalan tol, dan pembangunan bandara maupun pelabuhan laut. Untuk itu, kami memiliki produk-produk pembiayaan yang bisa dimanfaatkan, termasuk pada tahap pembebasan lahan, pembangunan konstruksi maupun tahap pengoperasian,” jelas Dikdik.