Liputan6.com, Jakarta PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN memastikan, seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dapat beroperasi normal. Sementara pasokan Bahan Bakar Gas (BBG) pun dapat berjalan aman dan lancar.
"Seluruh SPBG yang dikelola PGN, semuanya beroperasi normal. Suplai BBG juga aman dan tercukupi," kata Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama, dalam keterangan tertulis, Jumat (30/11/2018).
Advertisement
Baca Juga
Adapun saat ini, PGN mengelola dan mengoperasikan sebanyak 6 SPBG yang tersebar di Jakarta dan sekitarnya. PGN kini telah membangun dan mengoperasikan sebanyak 16 unit SPBG yang tersebar di berbagai daerah.
Sebanyak 6 unit diantaranya berada di daerah Jakarta, yaitu SPBG Ancol, SPBG Kantor Pusat PGN di Ketapang, SPBG Klender, SPBG Pondok Ungu, Mobile Refueling Unit (MRU) Monas, dan MRU Grogol.
Sedangkan 10 unit SPBG sisa tersebar di berbagai daerah, mulai dari Serang, Bogor, Sukabumi, Cilegon, Purwakarta, Ngagel, Lampung, Batam, dan Gresik. Terkait kabar terjadi antrian panjang para sopir bajaj ketika mengisi BBG di SPBG Jakarta, Rachmat menegaskan, PGN bukan satu-satunya badan usaha yang punya wewenang dalam menyalurkan gas bumi.
"Badan usaha yang berjualan BBG tidak hanya PGN saja. Dapat kami pastikan, seluruh operasional SPBG yang dikelola PGN semuanya berjalan lancar dan pasokan BBG aman," ujar dia.
PGN Mulai Alirkan Gas Perdana untuk Jaringan Pipa Duri-Dumai
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mulai pengaliran gas perdana (gas in) untuk jaringan pipa transmisi Duri-Dumai di Riau.
Hal ini merupakan bentuk komitmen untuk memperluas manfaat penggunaan energi baik dari gas bumi di wilayah Sumatera, khususnya di Riau.
Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama mengatakan,PGN telah mengalirkan gas tahap pertama dari jaringan pipa transmisi Duri-Dumai.
Baca Juga
Penyaluran gas selanjutnya akan ditujukan terlebih dulu kepada pelanggan rumah tangga, industri, dan komersial, yang berada di wilayah Dumai yang selama ini dikelola oleh PGN.
"Kemudian dalam waktu dekat ini, gas bumi dari jaringan pipa transmisi Duri-Dumai ini juga akan mengalir untuk Pertamina RU 2,” kata Rachmat, di Jakarta, seperti ditulis Minggu (25/11/2018).
Proyek pembangunan jaringan pipa gas transmisi Duri-Dumai merupakan hasil sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), antara PGN dengan PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Gas (Pertagas) yang merujuk pada Keputusan Menteri ESDM Nomor 5975 K/12/MEM/2016.
Pada Juni 2017, kedua BUMN ini telah menandatangani Head of Agreement (HoA). Dari HoA tersebut, selanjutnya kedua pihak telah sepakat menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pembangunan Pipa Gas Bumi Ruas Duri-Dumai pada 10 November 2017.
Dengan kerja sama tersebut, PGN dan Pertamina bersepakat membangun pipa transmisi sepanjang 67 km. Investasi yang dikucurkan sekitar USD 70 juta.
Rachmat mengungkapkan, gas yang akan dialirkan ke jaringan pipa ini berasal dari Blok Corridor yang saat ini dikelola oleh ConocoPhilips di Sumatera Selatan. Selain itu, akan ada tambahan gas dari Blok Bentu yang dioperasikan oleh Energi Mega Persada (EMP).
"Jika jaringan pipa Duri-Dumai beroperasi total, maka pasokan gas yang akan mengalir ke jaringan pipa transmisi tersebut sekitar 200 juta kaki kubik per hari (mmscfd)," ujar dia.
Advertisement