Liputan6.com, Nay Pyi Taw - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencoba mengenalkan Indonesia Railway Development Consortium (IRDC) ke ASEAN. IRDC terdiri dari PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT INKA (Persero), PT Len Industri (Persero) dan BUMN Karya.
Pengenalan IRDC ini bukan tanpa tujuan, KAI bersama BUMN lainnya ingin ekspansi ke beberapa negara di ASEAN.
Direktur Utama KAI Edi Suknoro mengatakan, dalam bidangg perkeretaapian, Indonesia saat ini diklaim paling maju diantara negara-negara ASEAN lainnya. Untuk itu, peluang untuk melebarkan sayap ke regional sangatlah besar.
Advertisement
"Kita igin partisipasi mana kala ASEAN ini memberikan kesempatan untuk melakukan pembangunan, kemudian pengoperasian, hingga pemeliharaan," kata Edi kepada Liputan6.com di Nay Pyi Taw, Myanmar, seperti dikutip Sabtu (1/12/2018).
Di Nay Pyi Taw, berlangsung Asean Railways CEOs' Conference (ARCEOs') pada 26-29 November 2018.
Edi menambahkan, ada beberapa negara yang dijadikan target utama untuk ekspansi pengoperasian kereta api di ASEAN, yaitu Myanmar.
"Myanmar ini sangat membutuhkan pengembangan kereta api. Karena Myanmar ini kerta apinya masih jadul, kecepatan rendah, armadanya tua-tua. Ini kan kesempatan buat kita untuk masuk bersama IRDC," tegas Edi.
Namun diakui, ekspansi ini tidak bisa dilakukan dengan mudah, mengingat di Myanmar saat ini sudah ada operator kereta api yaitu Myanmar Railways dan juga pemerintah yang berwenang.
Untuk itu, Edi bakal memanfaatkan pertemuan-pertemuan tigkat ASEAN seperti ARCEOs' saat ini demi mempermudah cita-citanya tersebut. (Yas)
Bos Operator Kereta Negara ASEAN Sepakati Pembentukan Portal Bersama
ASEAN Railways CEOs' Conference (ARCEOs') di Nay Pyi Taw, Myanmar telah ditutup. Semua pimpinan operator kereta api ASEAN sepakat untuk mebentuk portal bersama.
Direktur Keuangan KAI Didiek Hartyanto mengatakan, portal ini nantinya akan mempermudah masing-masing anggota ARCEO untuk menjajaki mitra bisnis antar negara ASEAN dalam hal pengembangan kereta api.
"Jadi usulan dari Indonesia dan Malaysia diterima, dimana kita akan bentuk sebuah portal yang nanti akan berisikan semu hal mengenai masing-masing anggota, mulai dari company profile hingga anak usaha masing-masing," kata dia kepada Liputan6.com, Kamis (29/11/2018).
Kesepakatan ini akan ditindaklanjuti oleh tim teknis perwakilan masing-masing anggota sebelum nantinya akan di launching tahun depan saat ARCEOs' di Thailand.
Baca Juga
Sementara itu di kesempatan yang sama VP New Business and Development KAI Aloysius Guntur Setyawan menambahkan, portal ini nantinya juga bisa menjadi ajang promosi dari masing-masing negara.
Dicontohkannya seperti KAI bersama dengan para anak usaha dan mitranya di Indonesia. Dengan ditampilkannya masing-masing perusahan di portal ini, harapannya bisa mendapat proyek di negara-negara ASEAN.
"Jadi sangat bermanfaat bagi Indonesia dan juga para anggota lainnya. Mereka sedang butuh apa, tinggal cari di portal itu, negara mana yang punya teknologinya. Misal soal persinyalan, kita kan ada Len Industri. Soal kereta, kita ada INKA, dan sebagainya," ungkap dia.
Tidak hanya itu, portal ini juga bisa memudahkan para anggota untuk mengetahui sebagaimana modern sistem pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) milik KAI. Karena pada saat ARCEOs' tahun lalu di Malaysia, KAI mencoba menawarkan pendidikan dan pelatihan ini ke para anggota.
Advertisement