Sukses

Banjir Katalis Positif, IHSG Bakal Menguat

IHSG diperkirakan akan bergerak ke zona hijau pada perdagangan saham di awal pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak ke zona hijau pada perdagangan saham di awal pekan ini. Gerak IHSG dipengaruhi banyaknya katalis positif yang datang menghampiri.

Managing Director Jagartha Advisors, FX Iwan mengatakan, baik dari sisi sentimen eksternal, maupun dari dalam negeri, IHSG juga diwarnai sentimen positif pada pergerakan indeks hari ini. Iwan memprediksi IHSG bakal diperdagangkan di level 5.970-6.200.

"Nilai tukar rupiah mendapatkan support begitu luar biasa dari dominasi sentimen sepanjang minggu. Itu didorong oleh dana asing yang terus mengalir masuk ke pasar saham dan obligasi sehingga nilai tukar berhasil menguat ke level dibawah Rp 14,500," ujarnya di Jakarta,  Senin (3/12/2018).

Dari sisi global, lanjutnya, pidato Chairman The Fed, Jerome Powel yang menyampaikan bahwa kondisi tingkat suku bunga di Amerika Serikat (AS) saat ini hanya sedikit dibawah kondisi normal langsung disambut positif oleh pasar.

"Itu memberikan harapan sekaligus menjadi indikator bahwa proyeksi kenaikkan suku bunga AS di tahun 2019 dapat lebih sedikit dibandingkan dengan konsensus yang ada saat ini," ungkapnya.

Tak hanya itu, turunnya harga minyak dunia turut berkontribusi positif bagi laju IHSG pada pekan ini. Hal ini menjadi angin segar bagi pasar domestik terutama dari sisi defisit neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) yang terus melebar sejak awal tahun.

"Penurunan harga minyak ini diharapkan dapat mengurangi beban subsidi pemerintah dan dapat memperbaiki kondisi CAD sampai dengan akhir tahun," jelas dia.

Sementara itu, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya menyebutkan, IHSG secara teknikal mengindikasikan penguatan. IHSG bakal naik dalam kisaran support dan resistance di 5.955-6.226.

Adapun untuk saham rekomendasi pada perdagangan Senin ini, kata Iwan, saham-saham berkapitalisasi besar dapat menjadi pilihan untuk investor asing. Serta saham-saham yang juga diuntungkan dengan sentimen The Fed yang lebih dovish pada pekan ini.

Saham tersebut antara lain seperti di sektor perbankan yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).  Kemudian saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), serta PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).

Adapun William menyarankan saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).