Liputan6.com, Bogor - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan secara nasional masih ada lebih dari 1 juta rumah yang belum teraliri listrik.
Adapun lebih dari 1 juta tersebut sekitar 200 ribu berada di Provinsi Jawa Barat. "Hitungan kita 1,2 juta di seluruh provinsi. Ini akan terus kita sisir satu per satu," kata Jokowi di Bogor, Minggu (2/12/2018).
Advertisement
Baca Juga
Dikatakan Jokowi, saat ini ada dua kasus mengenai listrik ini. Pertama, masih ada rumah yang benar-benar belum teraliri listrik. Kedua, sudah ada rumah yang teraliri listrik namun belum secara mandiri.
Dua hal ini yang menjadi fokus di sisa masa jabatan Presiden Jokowi. Tak mau mengandalkan APBN, Jokowi mempercepat elektrifikasi ini dengan menggandeng BUMN.
Seperti yang dilakukan di Bogor, Jawa Barat pagi ini. Presiden Jokowi bersama sejumlah BUMN melakukan penyambungan listrik gratis kepada sejumlah warga.
"Karena memang biaya sambungan ini memang tidak murah. Dan itu memang sudah menjadi standarnya PLN kurang lebih Rp900-an ribu. Dan sambungan ini semuanya dilakukan oleh sinergi BUMN-BUMN yang ada," tegas Jokowi.
Untuk Jawa Barat, bersama BUMN, Jokowi mentargetkan mampu mengaliri listrik secara gratis sekitar 100 ribu rumah.
Sambung Listrik di Bogor
Pada kesempatan yang sama, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada pagi ini melakukan penyambungan listrik gratis ke sejumlah warga Jawa Barat. Penyambungan ini dilakukan di Kelurahan Bantarjati, Bogor, Jawa Barat.
Hadir mendampingi Jokowi dalam acara pagi ini adalah Menteri BUMN Rini Soemarno dan Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir.
"Yang ingin saya sampaikan bahwa di Provinsi Jawa Barat ini ada kurang lebih 200-an ribu rumah yang belum ada listriknya. Target kita sampai akhir tahun ini 100.060 ini harus sudah sambung seperti sekarang yang kita lihat ini," kata Jokowi.
Di wilayah ini, dijelaskan Jokowi terdapat beberapa masalah, mulai dari masih adanya warga yang belum tersambung listrik, hingga warga yang sudah tersambung listrik namun masih menumpang dari tetangga.
Program penyambungan listrik gratis ini merupakan sinergi dari BUMN. Dengan demikian kendala masyarakat mahalnya penyambungan listrik pertama ini bisa teratasi.
"Karena memang biaya sambungan ini memang tidak murah. Dan itu memang sudah menjadi standarnya PLN kurang lebih Rp 900-an ribu," tambahnya.
Tidak hanya itu, bagi warga yang selama ini listriknya numpang di tetangga, dengan memiliki sambungan listrik mandiri ini, maka pengeluaran yang dilakukan setiap bulannya lebih hemat.
"Itu lebih murah dari data yang kita terima. Biasanya per bulan bayar bisa Rp 50 ribu bisa Rp 60 ribu. Setelah sendiri seperti ini bayar kurang lebih Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu. Dan sambungannya lebih banyak, juga bisa TV, setrika, rice cooker," pugkasnya.
Advertisement