Liputan6.com, Bogor - Presiden RI Joko Widodo mengaku tak mau membebani PT PLN (Persero) mengenai target pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW) yang pernah dicanangkan sebelumnya.
Hal ini dikatakan Jokowi ketika menghadiri penyambungan listrik gratis di Bogor, Jawa Barat bersama Menteri BUMN Rini Soemarno dan Direktur Utama PLN Sofyan Basir.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau kita hanya melihat angka 35.000 itu kalau kelebihan bebannya juga ada di PLN. PLN juga menyesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan yang ada," ujar Jokowi di Bogor, Minggu (2/12/2018).
Jokowi memperkirakan, hingga akhir masa kepemimpinanya nanti, pembangunan pembangkit listrik diperkirakan hanya sekitar 20 ribu MW. Jumlah itu diklaim sudah jauh lebih baik dibandingkan lima tahun sebelumnya.
Pada lima tahun sebelumnya, pertumbuhan pembangkit listrik rata-rata sekitar 3.000-3.500 MW tiap tahunnya.
Tak hanya itu, penambahan pembangkit sebesar 20 ribu MW ini dinilai juga sudah sesuai dengan kebutuhan yang ada.
"Itu sudah bagus sekali, sudah berkali-kali lipat. Dan itu juga memang ini disesuaikan dengan pertumbuhan industri kita, pertumbuhan kebutuhan listrik di rumah tangga-rumah tangga yang ada," pungkasnya.
Masih Ada 1,2 Juta Rumah di RI Belum Teraliri Listrik
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan secara nasional masih ada lebih dari 1 juta rumah yang belum teraliri listrik.
Adapun lebih dari 1 juta tersebut sekitar 200 ribu berada di Provinsi Jawa Barat. "Hitungan kita 1,2 juta di seluruh provinsi. Ini akan terus kita sisir satu per satu," kata Jokowi.
Dikatakan Jokowi, saat ini ada dua kasus mengenai listrik ini. Pertama, masih ada rumah yang benar-benar belum teraliri listrik. Kedua, sudah ada rumah yang teraliri listrik namun belum secara mandiri.
Dua hal ini yang menjadi fokus di sisa masa jabatan Presiden Jokowi. Tak mau mengandalkan APBN, Jokowi mempercepat elektrifikasi ini dengan menggandeng BUMN.
Seperti yang dilakukan di Bogor, Jawa Barat pagi ini. Presiden Jokowi bersama sejumlah BUMN melakukan penyambungan listrik gratis kepada sejumlah warga.
"Karena memang biaya sambungan ini memang tidak murah. Dan itu memang sudah menjadi standarnya PLN kurang lebih Rp900-an ribu. Dan sambungan ini semuanya dilakukan oleh sinergi BUMN-BUMN yang ada," tegas Jokowi.
Untuk Jawa Barat, bersama BUMN, Jokowi mentargetkan mampu mengaliri listrik secara gratis sekitar 100 ribu rumah.
Advertisement