Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama November 2018, rata-rata harga gabah di tingkat petani mengalami kenaikan dibanding Oktober 2018. Seperti harga gabah kering panen (GKP) sebesar Rp 5.116 per kilogram (Kg), harga gabah kering giling (GKG) sebesar Rp 5.646 per Kg, dan harga gabah kualitas rendah sebesar Rp 4.739 per Kg.
Sementara harga gabah di tingkat penggilingan juga meningkat, seperi harga GKP sebesar Rp 5.212 per Kg, harga GKG sebesar Rp 5.754 per Kg, dan harga gabah kualitas rendah sebesar Rp 4.841 per Kg.
"Jadi ada kenaikan harga gabah, baik di level petani maupun di penggilingan," kata Kepala BPS Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Senin (3/12/2018).
Advertisement
Baca Juga
Dibandingkan November 2017, rata-rata harga pada November di tingkat petani untuk semua kualitas GKP, GKG, dan gabah kualitas gabah rendah mengalami kenaikan masing-masing 5,18 persen, 0,95 persen, dan 5,45 persen. Demikian juga di penggilingan yang mengalami kenaikan masing-masing 5,27 persen, 1,16 persen, dan 5,45 persen.
Suhariyanto menambahkan, pada November 2018 juga rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp 9.771 per Kg, naik sebesar 1,30 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan, harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp 9.604 per Kg, naik 2,22 persen dari bulan sebelumnya.
"Sedangkan rata-rata harga beras kualitas rendah di penggilingan sebesar Rp 9.426 per Kg, naik sebesar 2,52 persen bulan sebelumnya," imbuhnya.
Sementara itu, dibandingkan dengan November 2017, rata-rata harga beras di penggilingan pada November 2017 untuk semua kualitas mengalami kenaikan, yaitu kualitas premium sebesar 2,43 persen, kualitas medium sebesar 3,49 persen, dan kualitas rendah sebesar 4,28 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Setiap Hari, Bulog Serap 400 Ribu Ton Gabah Petani
Perum Bulog terus melakukan penyerapan gabah petani di berbagai daerah sentra tanaman padi. Saat ini, volume penyerapan gabah tersebut sebesar 400 ribu ton per hari.
Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog Imam Subowo mengatakan, salah satu wilayah yang tengah memasuki masa panen yaitu Sulawesi Selatan.Â
BACA JUGA
"Kalau melihat situasi pengadaan (gabah) ini masih masuk. Dari dalam negeri (petani) itu 400 ribu ton per hari. Seperti di Sulawesi Selatan panen masih ramai. Kalau dari impor kalau tidak salah sudah masuk sekitar 1 juta ton," ujar dia saat di Jakarta, Sabtu (15/9/2018).
Namun demikian, dia memperkirakan pada November-Desember penyerapan gabah yang dilakukan Bulog akan menurun. Sebab, sebagian besar daerah memasuki masa tanam sehingga hanya sedikit yang panen.
‎"November-Desember berkurang penyerapannya karena dari daerah sudah agak turun (panennya)," kata dia.
Advertisement