Liputan6.com, Jakarta - Tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Pertamina (Persero), PT Hutama Karya (Persero) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, bersinergi membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di rest area atau Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) jalan tol.
Ini untuk mendukung program pemerintah untuk memperluas layanan BBM di jalur tol. Bentuk kerja sama ini juga dimaksudkan untuk memperbesar jumlah SPBU milik negara yang dikelola langsung oleh Pertamina, dari yang sebelumnya hanya sekitar 5 persen menjadi 25 persen dalam waktu dua tahun ke depan.
Sinergi tersebut dituangkan dalam Nota Kesepahaman antara Pertamina dengan Waskita Karya dan Hutama Karya. Kedua Nota Kesepahaman ini secara resmi ditandatangani di Kantor Kementerian BUMN pada Senin (3/12/2018).
Advertisement
Baca Juga
Menteri BUMN Rini Soemarno yang turut menghadiri acara turut menyampaikan apresiasinya kepada Pertamina, Waskita Karya dan Hutama Karya dalam rangka menjamin ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di ruas jalan tol.
"Ini merupakan bentuk peran aktif BUMN dalam menjamin pelayanan BBM di sepanjang jalan tol. Tak lupa juga, sekali lagi saya ingatkan, BUMN juga harus bersinergi dalam membina dan mengelola UMKM pada setiap rest area sehingga produknya memiliki daya saing, dan kualitas hidup masyarakat setempat pun bisa menjadi lebih baik berkat adanya jalan tol," paparnya.
Sebagai tambahan informasi, Pertamina juga telah menandatangani Nota Kesepahaman serupa dengan PT Jasa Marga (Persero) selaku BUMN pengelola jalan tol.
Lebih lanjut, Rini turut mendesak Pertamina untuk memperbanyak jumlah SPBU berlabel Company Own Company Operate (COCO), atau stasiun pengisian bahan bakar yang dimiliki dan dikelola langsung oleh perseroan.
Oleh karena itu, ia meminta Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati untuk paling tidak menyediakan satu SPBU di setiap Kabupaten/Kota. "Minimal kita targetkan ada 25 persen (SPBU COCO milik Pertamina) dalam waktu dua tahun," imbuh dia.
Menanggapi permintaan tersebut, Direktur Pemasaran Ritel Pertamina Mas'ud Khamid mengatakan, sinergi antara pihaknya dengan Waskita Karya, Hutama Karya dan Jasa Marga akan membuat Pertamina memiliki tambahan 53 unit SPBU COCO.
Tambahan SPBU tersebut, lanjutnya, kelak bakal dioperasikan di ruas Tol Trans Jawa dan jalan tol yang kini tengah dibangun di Sumatera. "Jadi di tol punya Jasa Marga ada 18 (SPBU), punya Waskita ada 7 (SPBU). Kemudian di Sumatera milik Hutama Karya itu ada 14 x 2 (28 SPBU)," tutur dia.
Khusus untuk SPBU di ruas tol milik Jasa Marga dan Waskita, ia berharap, Pertamina dapat segera mengoperasikannya pada Lebaran 2019.
"Jadi yang untuk di jalan tol Trans Jawa itu kita selesaikan sebelum Lebaran (2019). Yang Jasa Marga dan Waskita kita upayakan terkejar, karena masih ada waktu 4 bulan," ujar dia.
3 BUMN Sinergi Bangun SPBU di Jalan Tol
Sebelumnya, tiga BUMN bersinergi membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) pada Tempat Istirahat dan Pelayanan (rest area) di jalan tol. Ketiga BUMN tersebut, yakni PT Pertamina (Persero), PT Hutama Karya (Persero), dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Sinergi tersebut dituangkan dalam nota kesepahaman. Kedua nota kesepahaman secara resmi ditandatangani di Kantor Kementerian BUMN pada Senin (3/12/2018), dilakukan langsung Direktur Pemasaran Ritel PT Pertamina (Persero) Mas'ud Khamid dengan Direktur Human Capital dan Pengembangan PT Hutama Karya (Persero) Putut Ariwibowo, dan Direktur Operasi II PT Waskita Karya (Persero) Tbk Bambang Rianto.
Seremoni penandatanganan ini juga disaksikan langsung Menteri BUMN Rini Soemarno, Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro, dan Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno.
Menteri Rini menyampaikan apresiasinya kepada Pertamina, Waskita Karya dan Hutama Karya, serta Jasa Marga yang sudah lebih dulu menandatangani Nota Kesepahaman serupa dengan Pertamina.
"Sinergi ini sebagai bentuk peran aktif BUMN dalam menjamin pelayanan BBM di sepanjang jalan tol. Tak lupa juga, sekali lagi saya ingatkan, BUMN juga harus bersinergi dalam membina dan mengelola UMKM pada setiap rest area sehingga produknya memiliki daya saing, dan kualitas hidup masyarakat setempat pun bisa menjadi lebih baik berkat adanya jalan tol,” kata Rini.
Direktur Pemasaran Ritel Pertamina, Mas'ud Khamid menegaskan, sinergi antara Pertamina, Hutama Karya, dan Waskita Karya merupakan langkah penting dalam rangka membangun konektivitas, sehingga bisa memberikan dampak ekonomi yang lebih besar.
"Kita sama-sama bersinergi melakukan pembangunan, Pertamina membangun infrastruktur energi, sementara Hutama Karya dan Waskita membangun infrastruktur jalan tol. Semuanya harus bersinergi, agar bisa memberikan manfaat dan kemudahan yang lebih besar bagi masyarakat,” ujar Mas'ud.
Sinergi antar 3 BUMN ini, lanjut Mas'ud, didasarkan pada prinsip prinsip saling menguntungkan (Business to Business). Karena itu, kerjasama ini diharapkan memberikan dampak positif penggerak ekonomi nasional
"Kehadiran rest area dan SPBU saling melengkapi. Tak lengkap jika rest area tanpa SPBU. Rest area yang dilengkapi SPBU bisa menjadi titik-titik pertumbuhan ekonomi baru. Konektivitas harus dibangun lengkap, baik infrastruktur maupun energi,” imbuh Mas'ud.
Rest area yang dilengkapi dengan SPBU, nantinya akan dibangun dengan konsep yang nyaman dan menarik bagi pengguna jalan tol. Rest area nantinya tidak hanya untuk mengisi BBM dan istirahat, pada saatnya nanti bisa menjadi salah satu titik poin untuk pertemuan-pertemuan bisnis.
SPBU di rest area, menurut Mas'ud, akan memudahkan pelanggan untuk menemukan produk-produk BBM berkualitas dan ramah lingkungan seperti Pertamax Series dan Dex Series. Kedua produk unggulan ini, tebukti paling banyak diminati konsumen pengguna jalan tol, terlebih pada saat arus mudik pada perayaan Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru serta liburan sekolah.
Direktur Human Capital dan Pengembangan PT Hutama Karya (Persero), Putut Ariwibowo menyatakan bahwa HK mendukung penuh atas terlaksananya sinergi antar BUMN ini.
"Saat ini HK kan sedang ditugaskan untuk membangun Jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 2.770km dari Aceh hingga Bakauheni. Otomatis di tiap-tiap koridor utama ruas Trans Sumatera yang cukup panjang itu akan banyak sekali Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) Jalan Tol atau rest area. Sehingga sesuai dengan tujuan awal bahwa kami ingin membangun rest area yang nyaman memiliki fasilitas lengkap dengan memanfaatkan potensi ekonomi daerah sekitar area tol, maka kami realisasikan sinergi antar BUMN ini. Jadi kami sediakan lahannya, nanti Pertamina akan bangun SPBU-nya,” Putut memaparkan.
Diharapkan nantinya pada setiap rest area khususnya rest area Tipe A di tiap-tiap koridor Jalan Tol Trans Sumatera semuanya akan dilengkapi dengan SPBU.
"Kita menargetkan di setiap rest area Tipe A wajib ada SPBU nya. Namun untuk di bulan Desember 2018 ini, kami fokus di beberapa SPBU Prioritas terlebih dahulu untuk dapat segera beroperasi di beberapa rest area Tipe A pada ruas tol Bakauheni - Terbanggi Besar yang Insya Allah akan segera tersambung sepenuhnya pada akhir tahun ini.” pungkas Putut.
Direktur Operasi II PT Waskita Karya Bambang Rianto menuturkan kesiapannya memfasilitasi pembangunan SPBU di ruas jalan tol Trans Sumatera dan Trans Jawa.
"Selaku kontraktor pembangunan Jalan Tol Bakauheni - Terbanggi Besar sepanjang 185 KM dan Jalan Tol Pematang Panggang - Kayu Agung sepanjang 77 KM pada Trans Sumatera serta sebagai pemilik hak konsesi 18 ruas Jalan Tol di Trans Jawa sepanjang 997 KM, kami sangat siap bersinergi dengan Pertamina untuk memberikan pelayanan terbaik serta kenyamanan pengguna jalan tol dalam berkendara” ujar Bambang.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement