Sukses

Usia 1 Abad, Miliarder Tertua di Dunia Masih ke Kantor Tiap Hari

Usianya sudah 100 tahun, tetapi miliarder asal Singapura ini masih hobi datang ke kantor.

Liputan6.com, Singapura - Gelar miliarder tertua di dunia saat ini dipegang oleh Chang Yun Chung. Pengusaha perkapalan asal Singapura itu mengaku bosan berada di rumah dan lebih suka mengecek kantornya.

"Saya tidak bisa tinggal di rumah," ucap Chang seperti dikutip dari CNBC. Pria berusia 100 tahun itu mengaku merasa sangat bosan.

Chang sebetulnya sudah resmi pensiun pada awal tahun ini dari Pacific International Lines (PIL) yang ia dirikan pada 1967 dengan memakai dua kapal bekas. Kendali perusahaan ia serahkan kepada sang putra: Teo Siong Seng.

Meski begitu, saat ini Chang mendapatkan posisi sebagai Chairman Emeritus dari perusahaan dan dapat turut memberi masukan perihal hal-hal strategis. Tiap harinya pula, sang miliarder menyambangi markasnya untuk memeriksa operasional pekerjaan dan mengunjungi setiap departemen.

"Setiap hari, saya menulis segala aktivitas di buku harian saya. Setiap departemen datang menemui saya," ucapnya. Bagi Chang, itu dapat membuat pikirannya terus aktif.

Setiap hari pula sang miliarder berdiskusi dengan putranya mengenai kepengurusan PIL dan kepemimpinan. Teo menyebut ayahnya mengajarinya filosofi 'yi de fu ren'. Bagi Teo, itu penting dalam menjadikannya pemimpin yang lebih baik, apalagi dulunya ia memiliki temperamental yang panas.

"Ayah saya mengajariku satu hal, dalam bahasa China, yaitu 'yi de fu ren'--artinya kamu ingin orang-orang mematuhimu, bukan karena otoritasmu, bukan karena kekuasaanmu, atau karena kamu galak, tetapi karena integritasmu, kualitasmu, yang membuat orang-orang sungguh menghormatimu dan mendengarkanmu," ucap Teo.

 

2 dari 2 halaman

Sosok yang Rajin dan Jujur

Gelar miliarder tertua dipegang oleh sosok yang terbilang misterius. Pria itu ternyata tidak jauh dari Indonesia, yakni di Singapura.

Ia adalah Chang Yun Chung, seorang bos perkapalan di Singapura, Pacific International Lines (PIL). Perusahaan itu dibangun pada 1967 silam dan berhasil memberikan jasa ke berbagai penjuru dunia, mulai dari Oseania, Amerika Latin, hingga Afrika.

Lahir pada 1918 di China, pria lulusan Xiamen Datung College ini pernah bekerja sebagai manajer perkapalan selama 18 tahun sebelum mendirikan PIL bersama beberapa kawannya.

Sang miliarder dikenal sebagai sosok pekerja keras dan bisa bekerja sampai 50 jam tiap minggunya. Prinsip hidupnya adalah selalu jujur dan memegang teguh janjinya.

"Saya pekerja keras, saya sangat jujur dengan siapa saja. Apa pun yang saya janjikan, saya selalu penuhi. Itu prinsip saya," ujar Chang seperti dikutip Time.

Chang mendapat predikat miliarder tertua setelah wafatnya David Rockefeller yang merupakan cucu dari taipan minyak John D. Rockefeller. Setelah Chang, miliarder tertua lainnya adalah Aloysio de Andrade Faria dari Brazil dan Marcel Adams dari Kanada.

Berdasarkan informasi Forbes, ia memiliki harta sebesar USD 1,9 miliar atau sekitar Rp 27,1 triliun (USD 1 = Rp 14.284). Saat ini, ia adalah orang terkaya ke-14 di negaranya.

Â