Sukses

Jasa Marga Bakal Bangun 3 Hotel Budget Sepanjang Tol Trans Jawa, Ini Lokasinya

Jasa Marga Properti menyiapkan dana sebesar Rp 90 miliar untuk membangun 3 hotel budget dengan masing-masing anggaran per hotel sekitar Rp 30 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) menyiapkan 30 rest area sepanjang Tol Trans Jawa yang nantinya bakal beroperasi pada akhir tahun ini. Dari 30 rest area itu, Perseroan berencana membangun 3 hotel ekonomis (budget hotel) di ruas tol Batang-Semarang, Solo-Ngawi, dan Mojokerto-Surabaya.

Direktur Utama PT Jasa Marga Properti (JMP) Irwan Artigyo Sumadiyo mengatakan, pembangunan ketiga budget hotel kini tinggal menunggu persetujuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Izin itu dimuat dalam Peraturan Pemerintah (Permen) PUPR Nomor 10 Tahun 2018 tentang Tempat Istirahat dan Pelayanan Pada Jalan Tol.

"Yang bangun kami dan nanti brand-nya juga dari kami sendiri, sedang dalam proses perizinan PUPR, jadi kami tengah tunggu," ucapnya di Rest Area KM 597 B Ruas Ngawi-Kertosono, Jawa Timur, Jumat (07/12/2018).

Irwan menjelaskan, para pengguna Jalan Tol Trans Jawa nantinya dapat memanfaatkan budget hotel tersebut untuk beristirahat. Meski begitu, waktu istirahat dibatasi maksimal 6 jam saja sesuai Permen PUPR Nomor 10 Tahun 2018.

"Nanti budget atau biaya per hari-nya sekitar Rp 300 ribu dengan batas waktu maksimal 6 jam, sesuai permen," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Lokasi

Adapun untuk alokasi hotel ekonomis yang akan dibangun, JMP menyiapkan dana sebesar Rp 90 miliar, dengan masing-masing anggaran per hotel sekitar Rp 30 miliar.

"Masing-masing per hotel sekitar Rp 30 miliar. Realisasinya atau targetnya paling cepat akhir tahun depan sudah selesai atau setelah Lebaran selesai," pungkasnya.

Lebih lanjut, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi memaparkan, ia mendukung rencana Perseroan dalam membangun hotel ekonomis guna mengutamakan keselamatan pengguna jalan.

"Di luar negeri memang belum ada hotel-hotel di rest area, jadi rest area harus dipakai benar-benar buat istirahat dan lelah. Bukan hanya ada tempat makan dan minum saja. Jadi khusus di Indonesia ini harus mulai dipertimbangkan kenyamanan untuk para driver, apakah itu hotel kapsul untuk satu jam istirahat atau pos kesehatan di rest area," tandasnya.